Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Ekowisata atau wisata alam menyusuri Sungai Karang Mumus  (SKM) Samarinda, Kalimantan Timur, menjadi pilihan sebagian warga sambil menunggu beduk Maghrib berbuka puasa, karena tidak merasakan waktu terus berjalan berkat kenikmatan pemandangan sungai.
  

"Wouw, saya tidak sangka di Kota Samarinda ada pemandangan seperti ini, sungai dikelilingi pohon peneduh bak memasuki terowongan. Ini merupakan kanopi tercantik yang harus dilindungi. Bila perlu diperpanjang penghijauannya," ujar Syafruddin Pernyata, wisatawan lokal ketika sampai di hulu SKM, tepatnya di Keinan Kanopi Samarinda, Sabtu.
    

Keinan Kanopi di hulu SKM hanya memiliki panjang sekitar 1 kilo meter, namun keberadaannya cukup membuat banyak orang terpesona, karena selama ini anggapan orang terhadap SKM adalah sungai yang kumuh, penuh sampah, dan beraroma comberan ketika surut.

   
Di kawasan hilir SKM memang pemandangannya kumuh karena warga yang tinggal di bantaran SKM dan sekitarnya masih membuang sampah ke sungai, sehingga kawasan hilir inilah yang menjadi anggapan orang bahwa SKM tidak elok dan belum layak dijadikan objek wisata.
  

 Namun di kawasan hulu, tepatnya mulai kawasan Keinan Kanopi di Kelurahan Gunung Lingai hingga ke arah hulu, masih terdapat panorama cantik yang belum dirambah manusia, sehingga keasliannya masih terjaga.
   

"Andai saya memiliki cukup uang, saya akan kembangkan wisata air SKM. Saya yakin akan banyak warga yang berdatangan. Meski sejak bayi hingga sekarang saya masih tinggal di Samarinda, namun saya tidak menyangka bahwa ternyata SKM masih menyisahkan alam yang belum terjamah. Serius! Tempat ini keren," katanya.
   

Sementara Iving A Chevny, teman satu perahu Syafruddin Pernyata saat berwisata hingga Keinan Kanopi, menyatakan kekagumannya terhadap masih adanya kanopi di hulu SKM meski sejak kecil ia sudah tinggal di Samarinda.
   

Demi keindahan alam yang disaksikan itu, Iving kemudian menelepon istrinya dan beberapa temannya. Dalam dialog via telepon genggam itu terdengar bahwa esok hari ia akan mengajak anak-anaknya menyusuri SKM, paling tidak bisa sampai di Keinan Kanopi.
   

Bahkan sejumlah teman dekatnya juga dipameri foto-foto dan video yang saat itu langsung diunggah melalu media sosial. Ia pun akan mengajak beberapa temannya untuk menyusuri SKM hingga Waduk Benanga, titik akhir perjalanan yang bisa ditempuh menggunakan perahu.
  

 "Kanopi ini sebenarnya berada di tengah kota. Anehnya, tidak banyak warga yang tahu. Ini  seperti objek wisata tersembunyi. Seandainya ekowisata ini dikelola dengan baik dan mendapat dukungan pemerintah, saya yakin SKM akan aman dari penjarahan," kata Iving. **

Pewarta: Muhammad Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016