Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Sebuah speedboat menabrak perahu klotok nelayan di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Jumat dini hari, namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Informasi yang diperoleh menyebutkan sebanyak 10 orang penumpang speedboat terlempar ke laut dan saat berhasil ditolong diketahui kemudian seorang penumpang mengalami luka robek di kepala.

"Speedboat milik Travel Jaymar bertabrakan dengan kapal nelayan milik Mustofa, 31 tahun, pada pukul 00.30 Wita, di tengah Teluk Balikpapan," jelas Direktur Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi Omad.

Speedboat Travel Jaymar dikemudikan Radli (31) dengan helper M Nursan (21). Speedboat yang datang dari selatan, dari arah Penajam itu tengah menuju jetty (pelabuhan) speedboat di Pelabuhan Semayang. Pada saat yang sama melintas perahu nelayan yang dikemudikan Mustofa menuju ke barat, ke arah Sungai Somber.

Menurut Kombes Omad, speedboat dan perahu tersebut diduga karena penerangan yang tidak memadai, tidak mengetahui pasti posisi masing-masing di jalur yang memang bersilangan itu, sehingga akhirnya bertabrakan di tengah laut.

Serda Edy Rohmadi dari Pos AL Kampung Baru Balikpapan dan anggota Pos AL Penajam Kopda Triyanto yang tengah berpatroli bereaksi cepat dengan mendatangi lokasi kejadian. Mereka berhasil menolong seluruh korban dan mendaratkannya di Jetty VI Pertamina.

"Semua korban yang terlempar ke laut berhasil ditolong. Satu yang terluka dirujuk ke RS Bhayangkara di Balikpapan," katanya.

Satu orang yang terluka itu adalah Sucipto 59 tahun, yang harus mengalami beberapa jahitan di pipi kanannya yang robek.

Seterusnya para penumpang lain, termasuk motoris speedboat dan perahu klotok sementara diamankan di Polsek Pelabuhan Semayang untuk dimintai keterangan.

Oleh kedua prajurit TNI-AL, perahu klotok nelayan diamankan ke Pos AL Kampung Baru.

"Dugaan sementara penyebab kecelakaan ini adalah kedua motoris gagal melihat posisi masing-masing akibat kurangnya penerangan," demikian Kombes Omad. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016