Samarinda (ANTARA Kaltim) - Capaian Sensus Ekonomi 2016 di Provinsi Kalimantan Timur di atas rata-rata capaian nasional, yakni sudah berhasil menuntaskan 99,97 persen, sementara nasional baru 98,33 persen.
"Target wilayah pendataan di Kaltim sebanyak 7.792 Blok Sensus dengan realisasi 7.790 Blok Sensus, sementara rata-rata nasional tercapai 98,33 persen. Ini berarti capaian Kaltim di atas rata-rata nasional," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Jumat.
Dilihat pendataan per kabupaten/kota, lanjutnya, masih dua daerah yang belum 100 persen, yakni di Kota Bontang tercapai 99,74 persen dan Kabupaten Kutai Timur terealisasi 99,84 persen.
Dari pendataan oleh BPS Kaltim sepanjang Mei 2016, jumlah usaha yang telah tercatat sebanyak 285.110 unit usaha mikro, kecil, sedang, dan besar dengan total jumlah usaha yang telah didata sebanyak 42.940 unit usaha untuk Provinsi Kalimantan Utara.
Sementara untuk Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) jumlah keseluruhan usaha yang terdata sebanyak 242.170 unit.
Jumlah usaha tersebut masih terus akan bertambah seiiring masih diselesaikannya proses pendataan di Kabupaten Kutim dan Kota Bontang.
Di samping itu, petugas SE 2016 masih melakukan penyisiran ke lokasi-lokasi usaha yang disinyalir belum didata oleh petugas, yakni usaha-usaha yang buka pada malam hari seperti jasa hiburan malam.
Kemudian penjualan makan dan minuman khusus malam seperti warung tenda, rombong, pedagang keliling, tukang tambal ban, termasuk dokumen yang masih belum lengkap isiannya dari perusahaan besar dan sedang, karena isian masih menunggu kantor pusat dan karena faktor lain.
Hal lainnya adalah masih adanya responden yang enggan menerima petugas/non respon, yakni responden memberikan jawaban yang ragu-ragu, responden yang tidak mau didata usahanya yang kemungkinan takut pajak.
Kemudian masih ada isian yang belum lengkap karena usaha responden tidak memiliki catatan keuangan baik sehingga meragukan isian pendapatan dan pengeluaran. Ada pula rumah yang terepaksa dilewati karena penghuni kosong atau malam hari baru ada penghuninya.
"Untuk itu, proses pendataan masih terus berjalan walaupun sudah melewati tanggal 31 Mei 2016 guna melengkapi cakupan data yang belum lengkap. Saya minta masyarakat memahami bahwa petugas akan terlihat di lapangan dengan atribut yang lengkap guna melengkapi data yang masih kurang," kata Habibullah lagi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Target wilayah pendataan di Kaltim sebanyak 7.792 Blok Sensus dengan realisasi 7.790 Blok Sensus, sementara rata-rata nasional tercapai 98,33 persen. Ini berarti capaian Kaltim di atas rata-rata nasional," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Jumat.
Dilihat pendataan per kabupaten/kota, lanjutnya, masih dua daerah yang belum 100 persen, yakni di Kota Bontang tercapai 99,74 persen dan Kabupaten Kutai Timur terealisasi 99,84 persen.
Dari pendataan oleh BPS Kaltim sepanjang Mei 2016, jumlah usaha yang telah tercatat sebanyak 285.110 unit usaha mikro, kecil, sedang, dan besar dengan total jumlah usaha yang telah didata sebanyak 42.940 unit usaha untuk Provinsi Kalimantan Utara.
Sementara untuk Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) jumlah keseluruhan usaha yang terdata sebanyak 242.170 unit.
Jumlah usaha tersebut masih terus akan bertambah seiiring masih diselesaikannya proses pendataan di Kabupaten Kutim dan Kota Bontang.
Di samping itu, petugas SE 2016 masih melakukan penyisiran ke lokasi-lokasi usaha yang disinyalir belum didata oleh petugas, yakni usaha-usaha yang buka pada malam hari seperti jasa hiburan malam.
Kemudian penjualan makan dan minuman khusus malam seperti warung tenda, rombong, pedagang keliling, tukang tambal ban, termasuk dokumen yang masih belum lengkap isiannya dari perusahaan besar dan sedang, karena isian masih menunggu kantor pusat dan karena faktor lain.
Hal lainnya adalah masih adanya responden yang enggan menerima petugas/non respon, yakni responden memberikan jawaban yang ragu-ragu, responden yang tidak mau didata usahanya yang kemungkinan takut pajak.
Kemudian masih ada isian yang belum lengkap karena usaha responden tidak memiliki catatan keuangan baik sehingga meragukan isian pendapatan dan pengeluaran. Ada pula rumah yang terepaksa dilewati karena penghuni kosong atau malam hari baru ada penghuninya.
"Untuk itu, proses pendataan masih terus berjalan walaupun sudah melewati tanggal 31 Mei 2016 guna melengkapi cakupan data yang belum lengkap. Saya minta masyarakat memahami bahwa petugas akan terlihat di lapangan dengan atribut yang lengkap guna melengkapi data yang masih kurang," kata Habibullah lagi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016