Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kaltim melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim terus berupaya mengatasi keterbatasan jaringan di kawasan perbatasan Kaltim dengan membangun menara telekomunikasi untuk perangkat Base Tranceiver Station (BTS).

"Kami akan bangun lebih banyak menara telekomunikasi dan berupaya agar wilayah perbatasan terkoneksi jaringan komunikasi tanpa banyak hambatan. Pembangunannya kami telah bekerjasama melalui swakelola dengan TNI AD," kata Kepala Diskominfo Kaltim Abdullah Sani didampingi Kepala Bidang Pos dan Telekomunikasi, Atmaji di Samarinda.

Menurutnya, untuk mencapai Kaltim bebas blankspot 2018 tidak bisa sekadar membangun menara telekomunikasi. Akan tetapi, juga harus didukung oleh  operator seluler untuk perangkat BTS tersebut.

"Saat ini, kami sudah bekerjasama dengan Telkomsel. Kami berharap ke depan  akan lebih banyak lagi operator seluler lainnya yang turut serta membangun perangkat BTS di wilayah perbatasan ini," harap Sani.

Diakuinya, bahwa tidak mudah bagi operator seluler untuk ikut menyediakan layanan komunikasi di wilayah perbatasan karena sulitnya akses transportasi menuju wilayah perbatasan tersebut. Selain itu, kemungkinan juga para operator seluler enggan menyediakan layanan karena minimnya pengguna layanan di wilayah tersebut.

Meski demikian, Sani akan tetap berupaya mengajak para penyedia jasa layanan operator seluler untuk turut membangun kawasan perbatasan dengan menyediakan perangkat BTS agar koneksi jaringan komunikasi menjadi lancar.

"Ada 6 titik yang akan dibangun di Mahulu dan satu titik di Kabupaten Berau. Yang jelas, kami akan terus berupaya agar seluruh daerah di Kaltim bisa terkoneksi jaringan telekomunikasi," katanya. (Humas Prov Kaltim/rus)

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016