Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Paser, mencapai Rp1.900 per kilogram.

Kepala Bidang Pembinaan Usaha Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Paser Bahriansyah ketika dihubungi di Tanah Grogot, Rabu, mengatakan bahwa harga TBS Rp1.900,00/kg itu berlangsung dalam kurun waktu April hingga Mei 2016.

"Perusahan kelapa sawit yang ada di Kecamaan Long Kali, yakni PT Muara Toyu Subur Lestari, membeli TBS dari para petani seharga Rp1.900,00/kg," kata Bahriansyah.

Berdasarkan pantauan yang dilakukan Distanbun Paser, pada umumnya perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di daerah itu membeli TBS dari para petani Rp1.700,00/kg, atau di atas harga standar yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Kaltim.

"Dari 33 perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di daerah ini, rata-rata mereka membeli TBS dari para petani dengan harga Rp1.700,00/kg," kata Bahriansyah.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kaltim Nomor 525/K.688/2013 tanggal 3 Oktober 2013, telah dibentuk Tim Penetapan Harga Pembelian TBS yang bertugas memantau pergerakan harga dan menstandarisasi harga TBS di seluruh kabupaten/kota.

"Setiap bulan, tim pemantau harga TBS dari provinsi meminta data harga dari perusahaan di seluruh Kaltim, termasuk Paser, apakah ada perusahaan yang membeli harga TBS dari petani dengan harga di bawah standar yang telah ditetapkan,` kata Bahriansyah.

Distanbun Paser, lanjut Bahriansyah, terus melakukan pengawasan ke setiap perusahaan untuk memantau harga kelapa sawit.

Jika ada harga kelapa sawit lebih rendah daripada yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Kaltim tambahnya, Distanbun Paser akan menegur perusahaan tersebut.

"Harga standar TBS yang telah ditetapkan, yakni Rp1.548,00 per kilogram. Jika ada harga TBS lebih rendah daripada yang ditetapkan tersebut, kami akan protes karena yang dirugikan para petani," katanya.

Intinya, kata dia, bagaimana pemerintah berbuat untuk kesejahteraan petani.     (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016