Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pekan Daerah Kontak Tani dan Nelayan Andalan IX Provinsi Kalimantan Timur yang digelar 10-14 Mei 2016 di Kabupaten Penajam Paser Utara, diharapkan menjadi momentum untuk mewujudkan program swasembada pangan.

"Peda KTNA memang merupakan acara seremonial, tetapi dari seremonial ini tentu dampak positifnya sangat banyak, di antaranya sebagai momentum mewujudkan swasembada pangan di Kaltim, sehingga ke depan bisa menjadi pusat lumbung pangan nasional," ujar Ketua Peda KTNA Kaltim, Harmanto, di Samarinda, Rabu.

Peda KTNA tahun ini mengangkat tema berperan aktif mewujudkan Kaltim sebagai lumbung pangan, karena Kaltim memiliki lahan yang luas, sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang mumpuni.

Ia juga mengatakan dalam Peda KTNA juga akan dilakukan pencanangan kawasan "food estate" atau kawasan tanaman pangan di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Wilayah tersebut untuk membangun kawasan pertanian terpadu bagi petani dan masyarakat dengan lahan seluas 7 hektare untuk tanaman pangan, perikanan, dan peternakan.

Dari pencanangan itu, lanjut Harmanto, Pemprov Kaltim ingin menjadi lumbung pangan, tetapi harus terlebih dulu menjadikan swasembada pangan bukan hanya beras, namun ada pangan alternatif seperti jagung, umbi-umbian, dan bahan pangan lainnya.

Ia menambahkan Peda KTNA IX akan diikuti sebanyak 1.572 peserta yang terdiri para pelaku utama, yakni petani dan nelayan, kemudian pelaku usaha di sektor pertanian dalam arti luas dari 10 kabupaten/kota se-Kaltim.

Kegiatan tersebut dipusatkan di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang tersebar pada tiga desa, yakni Desa Gunung Intan, Gunung Makmur, dan Gunung Mulia.

Selama Peda KTNA juga dipamerkan berbagai kemajuan dan pola kegiatan di sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, keluatan, perikanan, dan sektor kehutanan.

"Selain itu, ada pula gelar produk dan teknologi, temu teknologi, peragaan, unjuk tangkas dan asah terampil bagi petani dan nelayan. Ada pula temu karya dan profesi, rembug madya dan utama, temu sukses petani nelayan, dan temu penyuluh," katanya.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016