Penajam (ANTARA Kaltim) - Titk panas atau "hotspot" di Kabupaten Penajam Paser Utara, mulai turun pada April setelah kawasan itu diguyur hujan.

"Berdasarkan data Stasiun Meteorologi BMKG Temindung Samarinda, titik panas di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dalam waktu tiga bulan terakhir terus menurun," kata Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Dahrul saat dihubungi di Penajam, Sabtu.

Ia mengatakan pada Januari terpantau 20 titik panas di wilayah Penajam Paser Utara, kemudian turun menjadi 10 "hotspot" pada Februari dan menjadi dua titik panas pada Maret 2016.

Penurunan jumlah titik panas tersebut lanjut dia, karena cuaca di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, mulai sering turun hujan dengan intensitas sedang.

"Namun risiko terjadinya kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Penajam Paser Utara, masih cukup tinggi, karena sebagian wilayah masih mengalami kekeringan," tutur Andi Dahrul.

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut Andi Dahrul, terus berupaya memperkuat aparatur desa untuk peduli terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan.

"Titik api yang terpantau itu berada dekat dengan perkampungan atau kawasan pemukiman penduduk sehingga masyarakat harus tetap waspada," ujarnya.

Sementara, Komandan Kodim (Dandim) 0913 Penajam Paser Utara, Letkol Czi Adi Suryanto mengatakan, hingga saat ini masih mendirikan pos pemantau kebakaran di setiap komando rayon militer (Koramil) untuk melakukan langkah antisipasi kebakaran hutan dan lahan termasuk kawasan permukiman.

"Personel Kodim 0913 akan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan dan kawasan permukiman serta membantu pemadaman saat terjadi kebakaran," tegasnya.

Masyarakat dan perusahaan di wilayah Penajam Paser Utara, tambah Adi Suryanto, dapat berkoordinasi dengan personel TNI di pos pemantau kebakaran tersebut sehingga segera merespons jika terjadi kebakaran.

"Jadi, jika terjadi kebakaran masyarakat maupun pihak perusahaan dapat segera menyampikan ke personel yang ada di pos pemantau kebakaran agar segera dapat diambil langkah pemadaman," ujar Adi Suryanto.     (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016