Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Kutai Kartanegara, sukses menjalankan program "Zakat Community Development" berupa budidaya ikan lele di Dusun Loa Gagak, Kecamatan Loa Kulu.
"Program ini berjalan hampir dua tahun, bahkan sudah berhasil panen raya pada Maret 2016," ujar Ketua Tim Pelaksana Program ZCD Baznas Kutai Kartanegara, Ihsan Muslim, di Tenggarong, Rabu.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk dari tanggung jawab sosial (corporate social resposibility/CSR) yang sumber dananya dari Baznas Kutai Kartanegara, Baznas Kaltim dan Baznas pusat, dengan tujuan ikut mendukung pembentukan desa mandiri dan sejahtera.
Ia menambahkan terdapat 20 kepala keluarga (KK) yang menjadi "mustahiq" atau penerima manfaat yang dibina dalam program ZCD di Desa Loa Gagak dengan mengelola lahan seluas 3 hektere untuk budidaya lele.
"Kami membantu baik modal maupun pembinaan bagaimana menjalankan usaha budidaya lele, yang memang menjadi keinginan para penerima manfaat program ini," katanya.
Program yang dijalankan pada ZCD itu terdiri dari sektor pendidikan, keagamaan, kesehatan hingga ekonomi.
Khusus sektor ekonomi, lanjutnya, dibentuk usaha tani terpadu yang mengelola perkebunan, perikanan hingga peternakan.
"Selain usaha budidaya ikan lele, juga ada budidaya cabe hibrida, sedangkan bidang peternakan kami fokus pada usaha ayam boiler dan bigboiler," ujarnya.
Menurut Ihsan, keuntungan dari hasil usaha tersebut dibagi dua, yakni 50 persen disisihkan untuk para mustahiq dan 50 persen lagi diserahkan ke koperasi syariah untuk diputar lagi sebagai modal usaha.
"Karena program perdana ini sukses, maka ke depannya pada tahap kedua akan ada penambahan mustahiq dari 20 KK menjadi 50 KK untuk menjalankan usaha tersebut," tutur Ihsan Muslim.
Ditambahkannya, program tersebut nantinya berjalan selama lima tahun dan ketika para mustahiq benar-benar sudah mandiri, maka pengelolaannya diserahkan kepada mereka sendiri dan tidak lagi dilakukan oleh Tim Pelaksana Program ZCD.
"Jika sudah dianggap mandiri, maka kami akan buka program baru di dusun atau desa yang lainnya," kata Ihsan Muslim. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Program ini berjalan hampir dua tahun, bahkan sudah berhasil panen raya pada Maret 2016," ujar Ketua Tim Pelaksana Program ZCD Baznas Kutai Kartanegara, Ihsan Muslim, di Tenggarong, Rabu.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk dari tanggung jawab sosial (corporate social resposibility/CSR) yang sumber dananya dari Baznas Kutai Kartanegara, Baznas Kaltim dan Baznas pusat, dengan tujuan ikut mendukung pembentukan desa mandiri dan sejahtera.
Ia menambahkan terdapat 20 kepala keluarga (KK) yang menjadi "mustahiq" atau penerima manfaat yang dibina dalam program ZCD di Desa Loa Gagak dengan mengelola lahan seluas 3 hektere untuk budidaya lele.
"Kami membantu baik modal maupun pembinaan bagaimana menjalankan usaha budidaya lele, yang memang menjadi keinginan para penerima manfaat program ini," katanya.
Program yang dijalankan pada ZCD itu terdiri dari sektor pendidikan, keagamaan, kesehatan hingga ekonomi.
Khusus sektor ekonomi, lanjutnya, dibentuk usaha tani terpadu yang mengelola perkebunan, perikanan hingga peternakan.
"Selain usaha budidaya ikan lele, juga ada budidaya cabe hibrida, sedangkan bidang peternakan kami fokus pada usaha ayam boiler dan bigboiler," ujarnya.
Menurut Ihsan, keuntungan dari hasil usaha tersebut dibagi dua, yakni 50 persen disisihkan untuk para mustahiq dan 50 persen lagi diserahkan ke koperasi syariah untuk diputar lagi sebagai modal usaha.
"Karena program perdana ini sukses, maka ke depannya pada tahap kedua akan ada penambahan mustahiq dari 20 KK menjadi 50 KK untuk menjalankan usaha tersebut," tutur Ihsan Muslim.
Ditambahkannya, program tersebut nantinya berjalan selama lima tahun dan ketika para mustahiq benar-benar sudah mandiri, maka pengelolaannya diserahkan kepada mereka sendiri dan tidak lagi dilakukan oleh Tim Pelaksana Program ZCD.
"Jika sudah dianggap mandiri, maka kami akan buka program baru di dusun atau desa yang lainnya," kata Ihsan Muslim. (*)
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016