Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Timur, Zairin Zain mengatakan, pembangunan jembatan timbang di Kabupaten Paser bisa menjadi salah satu solusi jalan rusak yang sering terjadi di daerah itu.
"Jika ada jembatan timbang, maka kendaraan berat dengan muatan lebih, bisa dibatasi karena dapat merusak jalan," kata Zairin Zain, pada Musrenbang SKPD se-Kalimantan Timur, di Samarinda, Selasa.
Kerusakan jalan yang terjadi di Paser lanjut Zairin Zain, pada umumnya terjadi di sejumlah jalan nasional yang pembangunan dan perawatannya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
"Jumlah kerusakan jalan nasional sangat banyak. Padahal jalan itu sangat dibutuhkan untuk akses masyarakat, sedangkan dana APBN tidak selalu digunakan untuk memperbaiki jalan," ujarnya.
Oleh karena itu lanjut Zairin Zain, perlu bagi Pemkab Paser membuat jembatan timbang untuk membatasi kendaraan berat muatan.
"Jadi, Paser harus punya jembatan timbang dan mulai mempersiapkan lokasi pembangunannya," katanya.
Pembangunan jembatan timbang diakui Zairin Zain, memang tidak mudah dan kerap kali menjadi pertentangan sebagian masyarakat.
"Di Kaltim saja, ada satu jembatan timbang yakni di Kilometer 17 poros Samarinda-Balikpapan, namun tidak berfungsi karena beberapa orang yang berkepentingan menolak pembangunannya," tutur Zairin Zain.
"Jembatan timbang di Kaltim tidak efektif karena kadang buka dan kadang tertutup," katanya.
Ia meminta Bappeda Paser untuk turut aktif agar pembangunan jembatan timbang di daerah itu segera terealisasi.
"Bappeda Paser harus bisa membantu Dinas Perhubungan setempat melalui dana APBN agar pembangunan jembatan timbang bisa segera dilakukan," ujar Zairin Zain. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Jika ada jembatan timbang, maka kendaraan berat dengan muatan lebih, bisa dibatasi karena dapat merusak jalan," kata Zairin Zain, pada Musrenbang SKPD se-Kalimantan Timur, di Samarinda, Selasa.
Kerusakan jalan yang terjadi di Paser lanjut Zairin Zain, pada umumnya terjadi di sejumlah jalan nasional yang pembangunan dan perawatannya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
"Jumlah kerusakan jalan nasional sangat banyak. Padahal jalan itu sangat dibutuhkan untuk akses masyarakat, sedangkan dana APBN tidak selalu digunakan untuk memperbaiki jalan," ujarnya.
Oleh karena itu lanjut Zairin Zain, perlu bagi Pemkab Paser membuat jembatan timbang untuk membatasi kendaraan berat muatan.
"Jadi, Paser harus punya jembatan timbang dan mulai mempersiapkan lokasi pembangunannya," katanya.
Pembangunan jembatan timbang diakui Zairin Zain, memang tidak mudah dan kerap kali menjadi pertentangan sebagian masyarakat.
"Di Kaltim saja, ada satu jembatan timbang yakni di Kilometer 17 poros Samarinda-Balikpapan, namun tidak berfungsi karena beberapa orang yang berkepentingan menolak pembangunannya," tutur Zairin Zain.
"Jembatan timbang di Kaltim tidak efektif karena kadang buka dan kadang tertutup," katanya.
Ia meminta Bappeda Paser untuk turut aktif agar pembangunan jembatan timbang di daerah itu segera terealisasi.
"Bappeda Paser harus bisa membantu Dinas Perhubungan setempat melalui dana APBN agar pembangunan jembatan timbang bisa segera dilakukan," ujar Zairin Zain. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016