Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Warga Kecamatan Kuaro meminta Pemerintah Kabupaten Paser mengoptimalkan sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di daerah itu.
Camat Kuaro Ahmad Reyad, Rabu menyatakan, terdapat tiga mata air di tiga desa di daerah itu yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
"Warga berharap agar Pemerintah Kabupaten Paser dapat mengoptimalkan tiga mata air yang bisa dijadikan sumber air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kecamatan Kuaro," ujar Ahmad Reyad, kepada BUpati Penajam Paser Utara, Yusriansyah Syarkawi pada Musrenbang yang digelar di Kecamatan Kuaro, Rabu.
Tiga desa yang memiliki mata air yang bisa dikelola sebagai sumber air bersih lanjut Ahmad Reyad yakni, Desa Padang Jaya, Kertabumi dan Desa Kendarom.
Jika ketiga mata air itu dimanfaatkan sebagai sumber air bersih menurut Ahmad Reyad, maka sebagian besar warga kecamatan Kuaro akan bisa menikmati fasilitas air bersih.
"Saat ini hanya warga di tiga desa itu yang memanfaatkannya untuk kebutuhan mereka sehari-hari," katanya.
Namun lanjut Ahmad Reyad, ketiga desa tersebut baru bisa menggunakan sumber air tersebut dengan memanfaatkan grafitasi bumi.
"Sumber mata air berada di ketinggian sehingga warga sekitar yang bermukim di dataran rendah hanya memanfaatkannya dengan metode grafitasi. Sedangkan warga lain mendapatkan air bersih dari sumur yang mereka buat," tutur Ahmad Reyad.
Dengan pemanfaatan sumber mata air di Kuaro tersebut warga kata dia berharap kebutuhan air bersih pada musim kemarau, dapat terpenuhi.
"Saat ini musim hujan, warga yang tidak memiliki fasilitas air seperti sumur mungkin masih bisa menampung air hujan. Tapi kami khawatir jika kemarau tiba mereka akan kesulitan mendapatkan air bersih," kata Ahmad Reyad.
Pemerintahan Kabupaten Paser kata Ahmad Reyad, merespon positif usulan warga Kecamatan Kuaro untuk bisa memaksimalkan pemanfaatan sumber mata air dari ketiga desa itu.
"Mungkin, kami akan bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terkait hal ini dan semoga dalam waktu dekat bisa terealisasi," tutur Ahmad Reyad. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Camat Kuaro Ahmad Reyad, Rabu menyatakan, terdapat tiga mata air di tiga desa di daerah itu yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
"Warga berharap agar Pemerintah Kabupaten Paser dapat mengoptimalkan tiga mata air yang bisa dijadikan sumber air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kecamatan Kuaro," ujar Ahmad Reyad, kepada BUpati Penajam Paser Utara, Yusriansyah Syarkawi pada Musrenbang yang digelar di Kecamatan Kuaro, Rabu.
Tiga desa yang memiliki mata air yang bisa dikelola sebagai sumber air bersih lanjut Ahmad Reyad yakni, Desa Padang Jaya, Kertabumi dan Desa Kendarom.
Jika ketiga mata air itu dimanfaatkan sebagai sumber air bersih menurut Ahmad Reyad, maka sebagian besar warga kecamatan Kuaro akan bisa menikmati fasilitas air bersih.
"Saat ini hanya warga di tiga desa itu yang memanfaatkannya untuk kebutuhan mereka sehari-hari," katanya.
Namun lanjut Ahmad Reyad, ketiga desa tersebut baru bisa menggunakan sumber air tersebut dengan memanfaatkan grafitasi bumi.
"Sumber mata air berada di ketinggian sehingga warga sekitar yang bermukim di dataran rendah hanya memanfaatkannya dengan metode grafitasi. Sedangkan warga lain mendapatkan air bersih dari sumur yang mereka buat," tutur Ahmad Reyad.
Dengan pemanfaatan sumber mata air di Kuaro tersebut warga kata dia berharap kebutuhan air bersih pada musim kemarau, dapat terpenuhi.
"Saat ini musim hujan, warga yang tidak memiliki fasilitas air seperti sumur mungkin masih bisa menampung air hujan. Tapi kami khawatir jika kemarau tiba mereka akan kesulitan mendapatkan air bersih," kata Ahmad Reyad.
Pemerintahan Kabupaten Paser kata Ahmad Reyad, merespon positif usulan warga Kecamatan Kuaro untuk bisa memaksimalkan pemanfaatan sumber mata air dari ketiga desa itu.
"Mungkin, kami akan bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terkait hal ini dan semoga dalam waktu dekat bisa terealisasi," tutur Ahmad Reyad. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016