Penajam (ANTARA Kaltim) - Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar meminta masyarakat di wilayah Kelurahan Api-Api memanfaatkan lahan tidur untuk pertanian dan budi daya ikan air tawar.
"Setelah pembangunan tanggul air asin rampung, saya minta masyarakat dapat memanfaatkan lahan tidur yang ada untuk pertanian dan budi daya ikan," kata Yusran Aspar saat dihubungi di Penajam, Senin.
Wilayah Kelurahan Api-Api, Kecamatan Waru, lanjut Yusran Aspar, layak dikembangkan sebagai lahan pertanian atau budi daya ikan air tawar, sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Keberadaan Tanggul sepanjang 1.500 meter tersebut, menurut dia, akan mampu menghidupkan perekonomian petani di daerah itu, karena sebelum ada tanggul, tanaman padi para petani rusak akibat genangan air asin masuk ke lahan persawahan.
"Setelah tanggul itu selesai, tinggal dibuatkan petakan untuk pertanian. Apalagi, Kelurahan di Api-Api sudah ada 10 kelompok tani yang siap terjun memanfaatkan ratusan hektare lahan pertanian," ujar Yusran Aspar.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara Alimuddin mengatakan, pembangunan tanggul air asin tersebut berawal dari keluhan masyarakat yang gagal panen akibat genangan air laut yang melanda lahan persawahan mereka.
"Melihat kondisi itu, Unit Pelaksana Teknis Pekerjaan Umum atau UPT PU Kecamatan Waru langsung menindaklanjuti dengan melakukan survei," kata Alimuddin.
Hasil survei menyebutkan lahan tersebut memiliki prospek ekonomi yang baik untuk para petani, sehingga UPT PU Kecamatan Waru langsung melaksanakan pembuatan tanggul untuk menyelamatkan ratusan hektare lahan pertanian di daerah itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Setelah pembangunan tanggul air asin rampung, saya minta masyarakat dapat memanfaatkan lahan tidur yang ada untuk pertanian dan budi daya ikan," kata Yusran Aspar saat dihubungi di Penajam, Senin.
Wilayah Kelurahan Api-Api, Kecamatan Waru, lanjut Yusran Aspar, layak dikembangkan sebagai lahan pertanian atau budi daya ikan air tawar, sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Keberadaan Tanggul sepanjang 1.500 meter tersebut, menurut dia, akan mampu menghidupkan perekonomian petani di daerah itu, karena sebelum ada tanggul, tanaman padi para petani rusak akibat genangan air asin masuk ke lahan persawahan.
"Setelah tanggul itu selesai, tinggal dibuatkan petakan untuk pertanian. Apalagi, Kelurahan di Api-Api sudah ada 10 kelompok tani yang siap terjun memanfaatkan ratusan hektare lahan pertanian," ujar Yusran Aspar.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara Alimuddin mengatakan, pembangunan tanggul air asin tersebut berawal dari keluhan masyarakat yang gagal panen akibat genangan air laut yang melanda lahan persawahan mereka.
"Melihat kondisi itu, Unit Pelaksana Teknis Pekerjaan Umum atau UPT PU Kecamatan Waru langsung menindaklanjuti dengan melakukan survei," kata Alimuddin.
Hasil survei menyebutkan lahan tersebut memiliki prospek ekonomi yang baik untuk para petani, sehingga UPT PU Kecamatan Waru langsung melaksanakan pembuatan tanggul untuk menyelamatkan ratusan hektare lahan pertanian di daerah itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016