Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Paser dan Bank Indonesia Cabang Kota Balikpapan menjalin kerja sama meningkatkan sumber daya manusia petani bawang merah di daerah itu.

Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser Guntur Wahyudo, Selasa menyatakan, selain bekerja sama untuk meningkatkan SDM petani, Bank Indonesia juga menyiapkan pemasaran hasil panen bawang merah para petani di daerah itu.

"Pemkab Paser telah bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI)cabang Balikpapan untuk memfasilitasi SDM dan sarana pemasaran. Jadi, para petani bawang di Paser, khususnya di Desa Padang Jaya, Kecamatan Kuaro, telah memiliki pasar yang jelas untuk hasil panen bawang merah mereka," kata Guntur.

"Kerja sama tersebut yakni, Bank Indonesia telah menyediakan pasar yang siap menampung hasil panen petani di Balikpapan dan telah mengirim penyuluh pertanian untuk menunjang keberhasilan petani di sektor bawang merah," ujarnya.

Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kacamatan Kuaro juga lanjut Guntur, telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang membutuhkan bawang merah untuk keperluan logistik mereka.

"Kami telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan begitu juga dengan BI yang telah menyiapkan pasar dan melakukan penyuluhan," ujarnya.

"Alasan Bank Indonesia menaruh perhatian khusus pada petani karena bawang merah merupakan jenis pertanian kedua setelah cabai yang bisa mempengaruhi terjadinya inflasi," kata Guntur.

Sementara tambah dia, produksi tanaman bawang merah di Desa Padang Jaya, Kecamatan Kuaro pada akhir 2015 mengalami penurunan akibat pengalihan pemanfaatan lahan.

"Penurunan hasil panen dikarenakan adanya pengalihan pemanfaatan lahan untuk tanaman lain," kata Guntur.

Awalnya kata Guntur, terdapat 10 hektare lahan yang dimanfaatkan petani untuk menanam bawang.

"Namun karena sekarang musim hujan, para petani memanfaatkannya untuk menanam padi," kata Guntur.

"Pada pertengahan Januari 2016, petani bawang di Desa Padang Jaya hanya bisa memanen 20 ton dari luas lahan dua hektare yang mereka garap sehingga hasil panen per hektarnya berkisar 10 ton," ujarnya.

sementara untuk modal bibit awal per hektarnya lanjut Guntur, bisa mencapai 800 kilogram hingga satu ton dengan harga Rp45 Ribu.

"Bibit awal untuk bawang merah memang cukup mahal. Namun, pada saat panen, sebagia hasilnya juga bisa dijadikan bibit untuk penanaman selanjutnya," ujar Guntur.      (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016