Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, mendukung rencana PT Pertamina (Persero) untuk melakukan perluasan kilang pengolahan minyak atau "refinery unit" di kota tersebut.

"Kami bertemu dengan Pak Wali Kota di Balaikota, Kemarin (Selasa, 2/2). Kami mendapatkan dukungan penuh," kata General Manager Pertamina Refinery Unit V, Elman Salman Arief, saat dihubungi di Balikpapan, Rabu.

Ia menjelaskan perluasan kilang Balikpapan akan meningkatkan produksi dari 260.000 barel minyak per hari menjadi 360.000 barel minyak per hari. Peningkatan produksi itu diproyeksikan bisa mengurangi angka impor bahan bakar minyak secara signifikan.

Rencana perluasan kilang itu akan menggusur sekitar 60 hingga 80 hektare lahan di sisi barat Kota Balikpapan, wilayah yang saat ini merupakan bagian utara dari Komplek perumahan Pertamina.

Wilayah yang terkena penggusuran untuk proyek perluasan kilang Pertamina itu, terutama lingkungan Karang Anyar.

Di lokasi itu terdapat ratusan rumah karyawan, masjid di puncak bukit yang bernama Istiqlal, Stadion Parikesit yang populer sebagai Stadion Persiba (klub ISL Kota Balikpapan).

Selain itu, di belakang Stadion Periba ada Lapangan Pesora yang terdiri dari dua lapangan basket, satu lapangan tenis, dua lapangan voli, dan juga lapangan sepak raga yang langsung bersambung dengan gedung sekolah SMA Patra Dharma yang memiliki ribuan siswa, serta Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Maranatha di tepi Jalan Yos Sudarso.

Stadion Parikesit telah menjadi markas Persiba Balikpapan sejak tahun 1950. Kejayaan dan masa-masa sulit dilewati tim berjuluk "Selicin Minyak" atau "Sang Beruang Madu" di stadion berkapasitas hanya 10.000 penonton itu.

"Pekan depan, kami akan bertemu dengan manajemen tim Persiba," kata Manajer Humas Pertamina Area Kalimantan, Dian Hapsari.

Di kawasan yang kena gusur itu, ada pula bangunan cagar budaya, yaitu rumah-rumah kuno yang selamat dari pengeboman tentara Sekutu pada Perang Dunia II.

Rumah-rumah itu adalah rumah karyawan Bataafsche Petroleum Matschappij (BPM), perusahaan minyak Belanda yang menjadi cikal bakal Pertamina.

"Untuk bangunan rumah cagar budaya, kami akan rapat dengan Dinas Pariwisata Balikpapan untuk membahasnya," tambah Dian Hapsari.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan pemerintah kota sangat mendukung rencana perluasan kilang minyak tersebut dan siap membantu segala sesuatu yang diperlukan Pertamina.

"Kami siap bantu sesuai kebutuhannya, terutama menyangkut administrasi perizinan yang diperlukan," kata Rizal Effendi.  (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016