Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kabar gembira bagi warga Samarinda. Kamis (28/1) pagi kemarin, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak telah meresmikan pemanfaatan Jembatan Muara Teluk Lerong di sisi jembatan stres interchange Jalan Slamet Riyadi, Jalan RE Martadinata dan Jalan Antasari.
Saat memberi sambutan dalam peresmian tersebut, Gubernur Awang Faroek Ishak menegaskan perhatian besarnya untuk terus membenahi Kota Samarinda menjadi lebih nyaman bagi warganya, demikian juga bagi para pelancong dan investor.
"Kota Samarinda adalah ibukota provinsi, Kalimantan Timur. Tentu saja gubernur harus memberikan perhatian dan tanggung jawab yang besar agar Kota Samarinda bisa berkembang menjadi kota yang membanggakan dan lebih nyaman serta terbebas dari macet. Samarinda harus bisa menjadi barometer pembangunan di Kaltim. Pembangunan Jembatan Muara Teluk Lerong ini salah satunya adalah untuk mengurai kemacetan," kata Awang Faroek.
Setelah peresmian Jembatan Muara Teluk Lerong ini, Gubernur Awang Faroek Ishak berharap agar warga Samarinda tidak lagi stres saat melintas di jalur tersebut. Sebelumnya, interchange Jalan Slamet Riyadi - RE Martadinata itu lebih dikenal masyarakat dengan sebutan jembatan stres, akibat kemacetan yang selalu terjadi saat pagi dan sore hari saat jam pulang kerja.
"Dulu, warga Samarinda lebih suka menyebut daerah ini dengan jembatan stres. Tapi mulai hari ini, stresnya sudah kita hilangkan dengan Jembatan Muara Teluk Lerong," ujar Awang.
Gubernur Awang Faroek juga menjelaskan, dukungan nyata Pemprov Kaltim kepada Pemkot Samarinda dalam hal pembangunan infrastruktur untuk mengurai kemacetan di Samarinda. Selain membangun Jembatan Muara Teluk Lerong, dalam masa kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak dan Wagub Mukmin Faisyal, Pemprov Kaltim juga menuntaskan pembangunan Jembatan Mahakam IV atau Jembatan Kembar, serta membantu penyelesaian pembangunan Jembatan Mahkota II.
Usulan lain untuk menata Kota Samarinda menjadi lebih baik juga dilontarkan Gubernur Awang Faroek Ishak untuk mengurai kemacetan. Salah satunya dengan membuat kantong-kantong parkir mulai dari kawasan pelabuhan lama hingga Jembatan Mahakam.
Bukan hanya itu, Awang juga mengajak warga Samarinda untuk menggaungkan budaya tertib berlalu lintas. Walikota dan wakil walikota Samarinda terpilih nantinya juga harus lebih kreatif untuk menata ibukota provinsi ini menjadi lebih baik.
"Kalau Balikpapan bisa, Saya yakin, Samarinda juga bisa," ajak Awang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaltim HM Taufik Fauzi menjelaskan, Jembatan Muara Teluk Lerong ini dikerjakan sejak tahun 2013. Anggaran seluruhnya bersumber dari APBD Provinsi Kaltim sebesar Rp68 miliar. Panjang jembatan ini 390 meter, lebar 7 meter dan trotoar 1 meter.
"Pada prinsipnya, kami melaksanakan apa yang menjadi komitmen Gubernur untuk membenahi infrastruktur di ibukota provinsi dan kabupaten/kota lainnya di Kaltim. Khusus di Samarinda, kami berharap agar Pemkot Samarinda bisa lebih fokus untuk pembebasan lahan agar pembangunan bisa kami lakukan dan kemacetan bisa segera kita urai," kata Taufik.
Dia juga mengungkapkan, dalam waktu segera akan dilakukan proses lelang untuk Jembatan Mahakam IV, meliputi tiga segmen, yakni bentang panjang, fly over akses Samarinda dan fly over akses Samarinda Seberang. "Target kami 2018 selesai. Sebab itu kami berharap, Pemkot Samarinda lebih fokus untuk pembebasan lahannya," tegasnya.
Peresmian Jembatan Muara Teluk Lerong kemarin juga disaksikan oleh Plt Sekprov Kaltim Rusmadi, sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov Kaltim, Asisten Pemerintahan Sekkot Samarinda Hermanto dan Anggota DPRD Samarinda Sarwono. (Humas Prov Kaltim/sul)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Saat memberi sambutan dalam peresmian tersebut, Gubernur Awang Faroek Ishak menegaskan perhatian besarnya untuk terus membenahi Kota Samarinda menjadi lebih nyaman bagi warganya, demikian juga bagi para pelancong dan investor.
"Kota Samarinda adalah ibukota provinsi, Kalimantan Timur. Tentu saja gubernur harus memberikan perhatian dan tanggung jawab yang besar agar Kota Samarinda bisa berkembang menjadi kota yang membanggakan dan lebih nyaman serta terbebas dari macet. Samarinda harus bisa menjadi barometer pembangunan di Kaltim. Pembangunan Jembatan Muara Teluk Lerong ini salah satunya adalah untuk mengurai kemacetan," kata Awang Faroek.
Setelah peresmian Jembatan Muara Teluk Lerong ini, Gubernur Awang Faroek Ishak berharap agar warga Samarinda tidak lagi stres saat melintas di jalur tersebut. Sebelumnya, interchange Jalan Slamet Riyadi - RE Martadinata itu lebih dikenal masyarakat dengan sebutan jembatan stres, akibat kemacetan yang selalu terjadi saat pagi dan sore hari saat jam pulang kerja.
"Dulu, warga Samarinda lebih suka menyebut daerah ini dengan jembatan stres. Tapi mulai hari ini, stresnya sudah kita hilangkan dengan Jembatan Muara Teluk Lerong," ujar Awang.
Gubernur Awang Faroek juga menjelaskan, dukungan nyata Pemprov Kaltim kepada Pemkot Samarinda dalam hal pembangunan infrastruktur untuk mengurai kemacetan di Samarinda. Selain membangun Jembatan Muara Teluk Lerong, dalam masa kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak dan Wagub Mukmin Faisyal, Pemprov Kaltim juga menuntaskan pembangunan Jembatan Mahakam IV atau Jembatan Kembar, serta membantu penyelesaian pembangunan Jembatan Mahkota II.
Usulan lain untuk menata Kota Samarinda menjadi lebih baik juga dilontarkan Gubernur Awang Faroek Ishak untuk mengurai kemacetan. Salah satunya dengan membuat kantong-kantong parkir mulai dari kawasan pelabuhan lama hingga Jembatan Mahakam.
Bukan hanya itu, Awang juga mengajak warga Samarinda untuk menggaungkan budaya tertib berlalu lintas. Walikota dan wakil walikota Samarinda terpilih nantinya juga harus lebih kreatif untuk menata ibukota provinsi ini menjadi lebih baik.
"Kalau Balikpapan bisa, Saya yakin, Samarinda juga bisa," ajak Awang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaltim HM Taufik Fauzi menjelaskan, Jembatan Muara Teluk Lerong ini dikerjakan sejak tahun 2013. Anggaran seluruhnya bersumber dari APBD Provinsi Kaltim sebesar Rp68 miliar. Panjang jembatan ini 390 meter, lebar 7 meter dan trotoar 1 meter.
"Pada prinsipnya, kami melaksanakan apa yang menjadi komitmen Gubernur untuk membenahi infrastruktur di ibukota provinsi dan kabupaten/kota lainnya di Kaltim. Khusus di Samarinda, kami berharap agar Pemkot Samarinda bisa lebih fokus untuk pembebasan lahan agar pembangunan bisa kami lakukan dan kemacetan bisa segera kita urai," kata Taufik.
Dia juga mengungkapkan, dalam waktu segera akan dilakukan proses lelang untuk Jembatan Mahakam IV, meliputi tiga segmen, yakni bentang panjang, fly over akses Samarinda dan fly over akses Samarinda Seberang. "Target kami 2018 selesai. Sebab itu kami berharap, Pemkot Samarinda lebih fokus untuk pembebasan lahannya," tegasnya.
Peresmian Jembatan Muara Teluk Lerong kemarin juga disaksikan oleh Plt Sekprov Kaltim Rusmadi, sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov Kaltim, Asisten Pemerintahan Sekkot Samarinda Hermanto dan Anggota DPRD Samarinda Sarwono. (Humas Prov Kaltim/sul)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016