Samarinda (ANTARA Kaltim) - Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Samarinda, Kalimantan Timur, KH Zaini Naim, mengemukakan upaya menangkal paham radikalisme tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus secara komprehensif atau menyeluruh.

"Radikalisme merupakan sebuah paham dan itu sulit ditangkal jika penyelesaiannya hanya dilakukan secara parsial. Contohnya, antara Muhammadiyah dengan Nahdlatul Ulama (NU) yang sejak dahulu berbeda paham dan sulit disatukan. Orang NU tentu tidak ingin jadi Muhammadiyah, begitu pula sebaliknya," ujar Zaini Naim kepada Antara di Samarinda, Senin.

Menurut ia, penanganan paham radikalisme atau tindakan yang mengarah pada aksi teroris melalui langkah represif oleh pihak kepolisian, justru tidak menyelesaikan masalah.

"Sudah bertahun-tahun dilakukan penangkapan bahkan banyak teoris yang dipenjara tetapi ternyata mereka tidak juga sadar, padahal di dalam penjara juga mereka sudah diberi ceramah. Jadi, menurut saya, tindakan represhif juga belum bisa menyelesaikan paham radikalisme itu," kata Zaini Naim.

Zaini Naim menambahkan para ulama juga sudah sering melakukan ceramah dan imbauan tetapi upaya tersebut juga tidak banyak membuahkan hasil.

"Para ulama dan kyai sudah bertahun-tahun mengingatkan bahwa pahak radikalisme atau kekerasan tidak sesuai dengan ajaran Islam. Namun, upaya tersebut tidak bisa menghentikan aksi terorisme," tutur Zaini Naim.

Menangkal paham radikalisme tersebut, menurut dia, harus dilihat akar permasalahan yang menyebabkan lahirnya perilaku teror.

Ia menyebut, beberapa faktor yang menjadi pemicu lahirnya paham radikalisme, antara lain situasi atau kondisi tertentu yang tidak berpihak kepada masyarakat, adanya kesenjangan ekonomi dan sosial, rasa ketidakadilan serta penegakan hukum yang belum memenuhi rasa keadilan.

Menurut Zaini, menangkal paham radikalisme harus dilakukan secara bersama-sama, mulai masyarakat, ulama, pemerintah dan aparat keamanan untuk berkomitmen menyelesaikan akar permasalahan yang menyebabkan lahirnya paham radikal tersebut.

"Seluruh komponen masyarakat, baik ulama, ormas maupun pemerintah dan aparat keamanan harus duduk bersama menyelesaikan akar permasalahan munculnya paham radikal tersebut sebab selama selama ini langkah represhif tidak juga menyelesaikan permasalahan teroris, begitupula melalui ceramah ulama dan imbauan pemerintah," katanya.

"Jadi, penanganan terorisme haru dikaji ulang dan sudah saatnya kita harus mencari solusi komprehensif yang melibatkan seluruh elemen agar paham radikalisme tidak hanya ditangkal tetapi bisa dihentikan," ujar Zaini Naim.  (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016