Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, meminta toko swalayan dan pusat perbelanjaan menghentikan penggunaan kantong plastik untuk memuat barang pembeli.

"Bisa diganti kantong kertas yang juga terbuat dari bahan daur ulang," kata Kepala Badang Lingkungan Hidup (BLH) Kota Balikpapan Suryanto, Kamis.

Kepala BLH Suryanto mengungkapkan, produksi sampah oleh warga Kota Minyak kini mencapai 470 ton per hari. Penghentian penggunaan kantong plastik berpotensi mengurangi sampah sampai 50 ton per hari.

"Tanpa kantong plastik produksi sampah kota masih 420 ton per hari," kata Suryanto.

Ia juga mengimbau warga bila ke pasar membawa kantong atas keranjang belanjaan yang dapat dipakai berulang kali, atau membawa wadah sendiri bila membeli makanan siap makan.

"Dulu kita juga begitu sampai tahun 80-an. Nah sekarang kita coba lagi kurangi penggunaan kantong plastik. Pasti bisa walaupun perlu waktu penyesuaian dan pembiasaan lagi," kata Suryanto.

Setiap hari Kota Minyak mengerahkan tidak kurang dari 3.500 orang anggota Pasukan Kuning untuk menjaga kebersihan kota. Mereka adalah penyapu jalan dan kru dari armada truk sampah. Para penyapu jalan bekerja dalam sistem giliran (shift) mulai pukul 6 pagi hingga pukul 5 sore, dan para awak truk sampah mulai bekerja pukul 00.00 dini hari.

Seluruh sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sementara (TPS) sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar, 25 km dari pusat kota. Di TPA Manggar, sampah basah dimanfaatkan untuk membuat gas metan untuk kebutuhan memasak dan penerangan. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016