Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan
informasi mengenai adanya ancaman bom sudah sejak sebelum Hari Raya
Natal.
"Sejak malam Natal bersama-sama dengan Kapolri kami keliling ke gereja-gereja, informasi ini sudah ada," kata Gatot Jakarta, Kamis.
Gatot mengatakan pihaknya sudah mendeteksi dan mengantisipasi seluruh kemungkinan terjadinya aksi teror.
"Kita mengantisipasi semuanya tapi ini tidak terlihat," kata Gatot.
Sebelumnya Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal mengatakan memang sudah ada ancaman bom sejak menjelang perayaan tahun baru 2016.
Ia juga mengatakan kepolisian sudah memberlakukan status Waspada untuk Jakarta semenjak akhir tahun.
"Status Waspada, sejak sebelum tahun baru sudah ada ancaman," kata Iqbal.
Total korban tewas dari kejadian tersebut berjumlah tujuh orang, empat dari pelaku, satu petugas kepolisian, dan dua warga sipil. Satu warga asing diduga menjadi korban meninggal dari insiden tersebut.
Sedangkan korban luka ada dua orang, satu dari kepolisian dan satu warga sipil. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Sejak malam Natal bersama-sama dengan Kapolri kami keliling ke gereja-gereja, informasi ini sudah ada," kata Gatot Jakarta, Kamis.
Gatot mengatakan pihaknya sudah mendeteksi dan mengantisipasi seluruh kemungkinan terjadinya aksi teror.
"Kita mengantisipasi semuanya tapi ini tidak terlihat," kata Gatot.
Sebelumnya Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal mengatakan memang sudah ada ancaman bom sejak menjelang perayaan tahun baru 2016.
Ia juga mengatakan kepolisian sudah memberlakukan status Waspada untuk Jakarta semenjak akhir tahun.
"Status Waspada, sejak sebelum tahun baru sudah ada ancaman," kata Iqbal.
Total korban tewas dari kejadian tersebut berjumlah tujuh orang, empat dari pelaku, satu petugas kepolisian, dan dua warga sipil. Satu warga asing diduga menjadi korban meninggal dari insiden tersebut.
Sedangkan korban luka ada dua orang, satu dari kepolisian dan satu warga sipil. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016