Samarinda (ANTARA Kaltim) - Jajaran Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur memiliki andil besar dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, baik melalui sekolah berbasis agama maupun dalam tugasnya sehari-hari, kata Asisten Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim Bere Ali.

"Pendidikan agama di Indonesia bukanlah penghambat modernisasi dan toleransi, tetapi justru pendorong kemajuan dan perekat integrasi bangsa," ujar Bere Ali pada peringatan Hari Amal Bakti ke-70 Kemeneterian Agama RI di Samarinda, Minggu.

Selama ini, lanjutnya, Kemenag memberikan andil besar dalam pendidikan dan pembentukan karakter, termasuk turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengaturan pengelolaan zakat, wakaf, sedekah, pengelolaan dana haji, dan potensi ekonomi dari keagamaan lainnya.

Sebagai institusi yang membawa nama agama, tambah Bere Ali, orientasi kerja sebagai pejabat dan aparatur Kementerian Agama diminta selalu mencerminkan kemuliaan agama.

"Para pejabat dan aparatur Kementerian Agama di manapun harus bisa menjadi teladan mengenai kejujuran, sikap amanah, karakter, dan perilaku baik di tengah masyarakat, di mana antara kata dan perbuatan harus segaris," katanya.

Dia juga meminta aparatur Kemenag terus melakukan perubahan dengan membangun sistem yang baik, sebagaimana ungkapan yang menyatakan "dalam sistem yang baik, orang yang tidak baik menjadi orang baik. Tapi dalam sistem yang buruk, orang yang baik bisa menjadi tidak baik".

Untuk itu, jajaran aparatur Kementerian Agama, khususnya aparatur di Kantor Wilayah Kementerian Agama Kaltim harus menjadi pelaku dan inspirator perubahan ke arah perbaikan, tanpa melupakan jati dirinya.

Dia melanjutkan semua langkah dan upaya mereformasi birokrasi, bukan saja untuk meminimalkan penyimpangan dan malpraktik birokrasi, tetapi sekaligus untuk menciptakan lingkungan positif bagi setiap orang untuk berkarya dan berprestasi sesuai bidang dan kompetensinya.

"Birokrasi menuntut setiap aparatur berpikir `out of the box` (kreatif dan tidak terkungkung aturan), namun tidak keluar jalur, serta melakukan perubahan guna meraih kebaikan dan kemaslahatan yang lebih luas," ujarnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, katanya lagi, Kementerian Agama telah melakukan percepatan reformasi birokrasi yang menghasilkan peningkatan kinerja cukup signifikan.

"Kementerian Agama telah menerapkan audit kinerja, meningkatkan akuntabilitas publik, menata kedisiplinan pegawai, mencegah potensi terjadinya korupsi, bahkan mengembangkan pelayanan berbasis teknologi informasi," kata Bere Ali lagi.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016