Samarinda (ANTARA Kaltim) – Sebagai kecamatan terdepan yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) sangat membutuhkan perhatian lebih serius dari pemerintah. Pembangunan di berbagai sektor perlu dipercepat, khususnya infrastruktur dasar dan penunjang bagi masyarakat, antara lain akses jalan, bandara dan ketenagalistrikan.
Sejak 2012, Pemprov melalui Dinas Perhubungan Kaltim telah membangun dan meningkatkan landasan pacu Bandara Datah Dawai di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahulu. Dari semula 850 meter dan lebar 23 meter diperpanjang menjadi 1.600 meter dan lebar 30 meter.
Kepala Dinas Perhubungan Kaltim H Zairin Zain menjelaskan proyek pembangunan perpanjangan Bandara Datah Dawai ini merupakan salah satu dari tiga proyek pembangunan dan peningkatan bandara perbatasan yang dikerjasamakan dengan TNI Angkatan Darat melalui Operasi Bhakti Kartika Jaya.
Sebelumnya kondisi medan menuju lokasi pembangunan Bandara Datah Dawai memang sangat sulit. Karenanya kerjasama dengan TNI dalam membangun perbatasan merupakan kebijakan yang tepat. Dengan kemampuan TNI dan dukungan dana yang ada, maka paling lambat akhir 2015 pelaksanaan perpanjangan Bandara Datah Dawai diyakini sudah bisa dirampungkan.
"Optimis, Bandara Datah Dawai bisa dirampungkan. Bisa didarati pesawat berbadan lebar jenis hercules milik TNI. Pesawat ini bisa mengangkut sembilan bahan pokok untuk keperluan masyarakat perbatasan," Zairin Zain, belum lama ini.
Selain menunggu rampungnya peningkatan landasan pacu Bandara Datah Dawai, Dishub Kaltim sebelumnya sudah mengusulkan kepada Pemkab Mahulu untuk segera membangun bandara perintis di sejumlah kecamatan di Mahulu seperti pembangunan Bandara Long Apari.
Tahun ini sudah disusun Detail Engineering Design (DED) dan tahun depan sudah diprogramkan dengan dana APBN untuk pembangunan land clearing yang akan dilanjutkan dengan pematangan lahan. Jika pembebasan lahan bisa diselesaikan Pemkab Mahulu.
"Rampungnya perpanjangan runway bandara Datah Dawai dari 850 meter dan lebar 23 meter menjadi 1.600 meter dan lebar 30 meter, merupakan komitmen Pemprov Kaltim untuk memutus keterisolasian antardaerah di Kaltim," tambah Zairin.
Selain menyelesaikan perpanjangan raunway bandara data Dawai Kecamatan Long Pahangai. Pemprov Kaltim juga terus membangun jalan poros yang menghubungkan Long Bagun (ibukota Mahulu)-Long Pahangai yang saat ini sudah tembus. Kekurangan sekitar 4 kilometer antara Kecamatan Long Pahangai - Kecamatan Long Apari juga akan segera tembus. Pembangunan jalan tersebut juga bekerjasama dengan TNI dan sumber dananya berasal dari APBD provinsi maupun APBN.
Sementara itu, untuk ketenagalistrikan, program pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal yang akan beroperasi dalam waktu dekat. Sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) juga turut dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang saat ini sudah bisa dinikmati oleh masyarakat perbatasan. (Humas Prov Kaltim/mar).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Sejak 2012, Pemprov melalui Dinas Perhubungan Kaltim telah membangun dan meningkatkan landasan pacu Bandara Datah Dawai di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahulu. Dari semula 850 meter dan lebar 23 meter diperpanjang menjadi 1.600 meter dan lebar 30 meter.
Kepala Dinas Perhubungan Kaltim H Zairin Zain menjelaskan proyek pembangunan perpanjangan Bandara Datah Dawai ini merupakan salah satu dari tiga proyek pembangunan dan peningkatan bandara perbatasan yang dikerjasamakan dengan TNI Angkatan Darat melalui Operasi Bhakti Kartika Jaya.
Sebelumnya kondisi medan menuju lokasi pembangunan Bandara Datah Dawai memang sangat sulit. Karenanya kerjasama dengan TNI dalam membangun perbatasan merupakan kebijakan yang tepat. Dengan kemampuan TNI dan dukungan dana yang ada, maka paling lambat akhir 2015 pelaksanaan perpanjangan Bandara Datah Dawai diyakini sudah bisa dirampungkan.
"Optimis, Bandara Datah Dawai bisa dirampungkan. Bisa didarati pesawat berbadan lebar jenis hercules milik TNI. Pesawat ini bisa mengangkut sembilan bahan pokok untuk keperluan masyarakat perbatasan," Zairin Zain, belum lama ini.
Selain menunggu rampungnya peningkatan landasan pacu Bandara Datah Dawai, Dishub Kaltim sebelumnya sudah mengusulkan kepada Pemkab Mahulu untuk segera membangun bandara perintis di sejumlah kecamatan di Mahulu seperti pembangunan Bandara Long Apari.
Tahun ini sudah disusun Detail Engineering Design (DED) dan tahun depan sudah diprogramkan dengan dana APBN untuk pembangunan land clearing yang akan dilanjutkan dengan pematangan lahan. Jika pembebasan lahan bisa diselesaikan Pemkab Mahulu.
"Rampungnya perpanjangan runway bandara Datah Dawai dari 850 meter dan lebar 23 meter menjadi 1.600 meter dan lebar 30 meter, merupakan komitmen Pemprov Kaltim untuk memutus keterisolasian antardaerah di Kaltim," tambah Zairin.
Selain menyelesaikan perpanjangan raunway bandara data Dawai Kecamatan Long Pahangai. Pemprov Kaltim juga terus membangun jalan poros yang menghubungkan Long Bagun (ibukota Mahulu)-Long Pahangai yang saat ini sudah tembus. Kekurangan sekitar 4 kilometer antara Kecamatan Long Pahangai - Kecamatan Long Apari juga akan segera tembus. Pembangunan jalan tersebut juga bekerjasama dengan TNI dan sumber dananya berasal dari APBD provinsi maupun APBN.
Sementara itu, untuk ketenagalistrikan, program pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal yang akan beroperasi dalam waktu dekat. Sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) juga turut dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang saat ini sudah bisa dinikmati oleh masyarakat perbatasan. (Humas Prov Kaltim/mar).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015