Sangatta, 12/11 (Antara) - Jajaran Kepolisian Sektor Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, mengamankan empat warga Tanjung Selor, Kalimantan Utara, yang melakukan aktivitas perburuan puluhan buaya sungai di wilayah setempat.
Kepala Kepolisian Sektor Bengalon Ajun Komisaris Polisi JH Sianturi kepada wartawan di Sangatta, Kutai Timur, Kamis, mengatakan, keempat pemburu buaya itu diamankan setelah polisi memperoleh laporan dari warga.
"Keempat orang itu kami amankan tadi pagi dan dimintai keterangan seputar aktivitasnya berburu buaya. Kami juga mengamankan sebuah mobil pikap dengan muatan puluhan buaya dan kulit buaya," katanya.
Menurut Kapolsek, keempat pemburu buaya itu sudah diserahkan kepada Kepolisian Resor Kutai Timur untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami akan berkoordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam terkait aktivitas perburuan buaya itu. Kalau memang ada pelanggaran, polisi akan menindaklanjuti," tambah Sianturi.
Pada Rabu (11/11), empat orang pemburu buaya asal Tanjung Selor berhasil menangkap sebanyak 40 ekor buaya ukuran panjang 1,5 hingga 2 meter, serta satu buaya di antaranya memiliki ukuran besar dengan panjang 4,1 meter di Sungai Bengalon, Kutai Timur.
Hasil tangkapan para pemburu itu diturunkan di RT 02 RW 01 Desa Sepaso Timur untuk dibedah dan dagingnya dipotong-potong guna dibagikan kepada warga, sedangkan kulitnya diambil para pemburu untuk dijual kepada pengepul.
Kelompok pemburu buaya asal Tanjung Selor yang masih keluarga itu dikoordinir Boy (bukan Poit seperti tertulis pada berita sebelumnya). Selain itu ada Irwan (anak Boy), Ahmad dan Anto (keponakan).
Boy mengatakan bahwa dirinya merupakan generasi ketiga dari keluarganya yang memang berprofesi sebagai pemburu buaya.
Bahkan, Boy mengaku sudah mengikuti ayahnya berburu buaya sejak kelas dua sekolah dasar dan pernah berburu hewan predator itu hingga ke wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.
Sebelum diamankan aparat kepolisian, keempat orang itu sudah melakukan perburuan buaya di Sungai Sangatta dan menangkap sekitar 150 ekor buaya berbagai ukuran. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Kepala Kepolisian Sektor Bengalon Ajun Komisaris Polisi JH Sianturi kepada wartawan di Sangatta, Kutai Timur, Kamis, mengatakan, keempat pemburu buaya itu diamankan setelah polisi memperoleh laporan dari warga.
"Keempat orang itu kami amankan tadi pagi dan dimintai keterangan seputar aktivitasnya berburu buaya. Kami juga mengamankan sebuah mobil pikap dengan muatan puluhan buaya dan kulit buaya," katanya.
Menurut Kapolsek, keempat pemburu buaya itu sudah diserahkan kepada Kepolisian Resor Kutai Timur untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami akan berkoordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam terkait aktivitas perburuan buaya itu. Kalau memang ada pelanggaran, polisi akan menindaklanjuti," tambah Sianturi.
Pada Rabu (11/11), empat orang pemburu buaya asal Tanjung Selor berhasil menangkap sebanyak 40 ekor buaya ukuran panjang 1,5 hingga 2 meter, serta satu buaya di antaranya memiliki ukuran besar dengan panjang 4,1 meter di Sungai Bengalon, Kutai Timur.
Hasil tangkapan para pemburu itu diturunkan di RT 02 RW 01 Desa Sepaso Timur untuk dibedah dan dagingnya dipotong-potong guna dibagikan kepada warga, sedangkan kulitnya diambil para pemburu untuk dijual kepada pengepul.
Kelompok pemburu buaya asal Tanjung Selor yang masih keluarga itu dikoordinir Boy (bukan Poit seperti tertulis pada berita sebelumnya). Selain itu ada Irwan (anak Boy), Ahmad dan Anto (keponakan).
Boy mengatakan bahwa dirinya merupakan generasi ketiga dari keluarganya yang memang berprofesi sebagai pemburu buaya.
Bahkan, Boy mengaku sudah mengikuti ayahnya berburu buaya sejak kelas dua sekolah dasar dan pernah berburu hewan predator itu hingga ke wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.
Sebelum diamankan aparat kepolisian, keempat orang itu sudah melakukan perburuan buaya di Sungai Sangatta dan menangkap sekitar 150 ekor buaya berbagai ukuran. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015