Sangatta (ANTARA Kaltim) - Sejumlah pemburu asal Kabupaten Tanjung Selor, Kalimantan Timur, menangkap puluhan ekor buaya berbagai ukuran di Sungai Sangatta dan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, dalam beberapa hari terakhir.

"Tadi malam (Selasa, 10/11), saya menangkap 40 ekor buaya di Sungai Bengalon, masing-masing satu ekor dengan panjang 4,10 meter dan lebar 60 centimeter, serta 39 ekor lainnya ukuran kecil-kecil dengan panjang berkisar 1,5 hingga 2 meter," kata Poit, salah satu pemburu buaya asal Tanjung Selor, saat ditemui di Bengalon, Rabu.

Dalam perburuan dan penangkapan buaya di Sungai Bengalon dan Sangatta, Poit yang dibantu tiga orang rekannya menggunakan perahu, tombak dan tali. Mereke menyusuri Sungai Bengalon pada tengah malam.

"Cukup banyak buaya di sini (Sungai Bengalon), saya sampai bingung mau tangkap yang mana, karena di kiri dan kanan sungai selalu ada mata buaya ketika lampu senter disorotkan," ujarnya.

Poit mengaku akan melanjutkan perburuan hingga memenuhi target sebanyak 100 ekor buaya. "Target saya bisa menangkap 100 ekor buaya di Bengalon sampai beberapa hari ke depan," tambahnya.

Sebelum di Bengalon, Poit bersama anaknya sudah lebih dulu memburu buaya di Sungai Sangatta dan berhasil menangkap 150 ekor hewan predator itu dalam berbagai ukuran.

"Kalau di Sangatta, saya dapat delapan ekor buaya besar ukuran 3 hingga 4 meter, lainnya buaya kecil-kecil ukuran 1,5 hingga 2 meter," katanya.

Ia menambahkan daging dan kulit buaya ukuran besar hasil buruan itu dijual ke Jakarta, sedangkan buaya ukuran kecil dibawa ke Tanjung Selor, Kaltara, untuk dibudidayakan.

Hingga saat ini, Poit mengaku memiliki sekitar 3.000 ekor buaya berbagai ukuran yang dibudidayakan di kampung halamannya di Tanjung Selor.

Puluhan ekor buaya kecil-kecil hasil tangkapan Poit dan rekan-rekannya di Sungai Bengalon diletakkan di bak mobil pikap dan ditutup papan agar tidak terlihat dari luar.

Poit mengaku tidak memiliki izin dari instansi terkait untuk melakukan perburuan buaya, karena niat awalnya adalah membantu masyarakat agar tidak merasa terancam dengan buaya yang beberapa waktu lalu menyerang dan memangsa warga Kutai Timur hingga tewas.  (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015