Balikpapan (ANTARA Kaltim) – Kepala BKKBN  Surya Chandra Surapaty mengatakan  untuk mengatasi kekurangan tenaga Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), maka BKKBN akan melakukan pengrekrutan atau penerimaan  pegawai pada  Januari  2017.

“Jumlah tenaga PKB/ PLKB secara Nasional  dibutuhkan ada sekitar  85.000 , tetapi yang yang  ada  sekarang  berkisar  antara  15.000 – 20.000 , jadi masih kurang sekitar 60.000 an,” katanya pada acara Temu Kerja Regional  Pengelola Dan Informasi SKPD KB Kabupaten/kota  di Balikpapan.

Oleh karena itu katanya perlu ada penambahan tenaga PKB/PLKB yang direkrut langsung oleh pemerintah,  sistim penggajiannya  dan pengelolaanya oleh pemerintah pusat tetapi pendayagunannya  ada  dimasing-masing daerah.

Dia mengatakan  sebelum dijadikan pegawai pusat maka tenaga PKB/PLKB yang berada di daerah  diberikan  tawaran, apakah mereka bersedia menjadi pegawai pusat , tentunya  ada saja  yang tidak bersedia  dan hal ini  akan  dilakukan inventarisasi.

Menurutnya,  inventarisasi  tenaga  PKB/PLKB  dilakukan   oleh BKKBN di daerah masing-masing,  kemudian diserahkan kepada  ke BKKBN pusat.

Setelah memastikan berapa  tenaga  yang bersedia  menjadi pegawai pusat , untuk memenuhi target yang dibutuhkan yakni satu PLKB/PKB dua desa, maka akan dilakukan rekrutmen mulai bulan Januari 2017, sehingga semua tenaga PKB/PLKB sudah menjadi pegawai pusat.

Surya Chandra  menjelaskan  seiring otonomi daerah, jumlah PKB/PLKB mengalami penurunan tajam karena mereka diangkat menjadi PNS daerah pekerjaannya tidak berkait dengan program KB.

“Ini pulalah yang diduga memicu program KB stagnan alias jalan di tempat atau mengalami kegagalan dalam pengendalian penduduk pascaotonomi daerah,”katanya.

Seperti  diketahui bahwa tenaga  PKB/PLKB sebagai ujung tombak  dilapangan  dalam penyampaikan program-program  KB dan  mengajak kepada pasangan usia subur untuk ber KB.

Surya Chandra menambahkan bahwa Presiden Jokowi sudah setuju akan didirikan kampung KB, di tiap-tiap kampung , tiap- tiap desa diaplikasikan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), jadi telah tersedia data-data  kependudukan,  data-data soal KB dan pembangunan keluarga.

“Saya berharap nantinya Provinsi Kaltim menjadi pelopor sebagai contoh pembangunan program KKBPK di Indonsia,” katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015