Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Kartanegara, menggelar lomba pemanfaatan limbah atau barang bekas untuk diolah menjadi barang yang berguna serta bernilai jual.
"Kegiatan ini juga merupakan bagian dari proyek perubahan instansional yang saya dapatkan saat mengikuti Diklat PIM IV, kemudian saya aplikasikan menjadi tupoksi, salah satunya yaitu, program sekolah peduli lingkungan ini," ujar Kepala Seksi Kejuruan Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara Emy Rosana Saleh saat ditemui di Tenggarong, Selasa.
Lomba pemanfaatan barang bekas itu sebagai bagian dari program pencanangan sekolah Adiwiyata di SMK Negeri 1 Tenggarong, Kutai Kartanegara. Sebelumnya, juga telah dilakukan kegiatan penghijauan dan pertamanan di sekolah tersebut.
emy Rosana mengatakan lomba pemanfaatan limbah diikuti 25 kelas yang ada di SMKN 1 Tenggarong, dengan dewan juri dari Badan Lingkungan Hidup Daerah dan Forum Kabupaten Kutai Kartanegara Sehat.
"Penilaian meliputi penggunaan bahan, efisiensi dana dan kreativitas. Para pemenang akan diumumkan saat gebyar pencanangan sekolah Adiwiyata di SMKN 1 Tenggarong," kata Emy Rosana Saleh.
Menurut ia, lomba tersebut juga masuk dalam penilaian Adiwiyata tingkat nasional.
"Saat lomba pemanfaatan barang bekas itu berlangsung juga bertepatan dengan tim penilai Adiwiyata Nasional meninjau SMKN 1 Tenggarong," tambah Emy Rosana.
SMKN 1 Tenggarong mengikuti lomba Adiwiyata tingkat nasional setelah menjadi sekolah Adiwiyata terbaik tingkat Provinsi Kaltim.
Sementara itu, Kepala Bidang PAUD, NFI dan Kejuruan Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara Harjerin mengapresiasi siswa SMKN 1 yang sadar untuk tidak menyepelekan barang bekas, bahkan dijadikan barang yang bermanfaat dan berharga.
"Ke depan, saya berharap sekolah lain bisa menerapkan apa yang dilakukan SMKN 1 Tenggarong ini," ujarnya.
Ia optimistis SMKN 1 Tenggarong berpeluang menjadi juara dalam lomba Adiwiyata tingkat nasional.
"Saya melihat secara administrasi ada peluang, apalagi di saat yang sama ada kegiatan lomba pemanfaatan barang bekas ini. Setelah melihat kreativitas anak-anak, tim penilai Adiwiyata memberi apresiasi kepada mereka. Mudah-mudahan, bisa juara," ujarnya usai mendampingi tim penilai Adiwiyata.
Adiwiyata merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam pelestarian lingkungan hidup.
Dalam program tersebut, setiap warga sekolah diharapkan ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Kegiatan ini juga merupakan bagian dari proyek perubahan instansional yang saya dapatkan saat mengikuti Diklat PIM IV, kemudian saya aplikasikan menjadi tupoksi, salah satunya yaitu, program sekolah peduli lingkungan ini," ujar Kepala Seksi Kejuruan Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara Emy Rosana Saleh saat ditemui di Tenggarong, Selasa.
Lomba pemanfaatan barang bekas itu sebagai bagian dari program pencanangan sekolah Adiwiyata di SMK Negeri 1 Tenggarong, Kutai Kartanegara. Sebelumnya, juga telah dilakukan kegiatan penghijauan dan pertamanan di sekolah tersebut.
emy Rosana mengatakan lomba pemanfaatan limbah diikuti 25 kelas yang ada di SMKN 1 Tenggarong, dengan dewan juri dari Badan Lingkungan Hidup Daerah dan Forum Kabupaten Kutai Kartanegara Sehat.
"Penilaian meliputi penggunaan bahan, efisiensi dana dan kreativitas. Para pemenang akan diumumkan saat gebyar pencanangan sekolah Adiwiyata di SMKN 1 Tenggarong," kata Emy Rosana Saleh.
Menurut ia, lomba tersebut juga masuk dalam penilaian Adiwiyata tingkat nasional.
"Saat lomba pemanfaatan barang bekas itu berlangsung juga bertepatan dengan tim penilai Adiwiyata Nasional meninjau SMKN 1 Tenggarong," tambah Emy Rosana.
SMKN 1 Tenggarong mengikuti lomba Adiwiyata tingkat nasional setelah menjadi sekolah Adiwiyata terbaik tingkat Provinsi Kaltim.
Sementara itu, Kepala Bidang PAUD, NFI dan Kejuruan Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara Harjerin mengapresiasi siswa SMKN 1 yang sadar untuk tidak menyepelekan barang bekas, bahkan dijadikan barang yang bermanfaat dan berharga.
"Ke depan, saya berharap sekolah lain bisa menerapkan apa yang dilakukan SMKN 1 Tenggarong ini," ujarnya.
Ia optimistis SMKN 1 Tenggarong berpeluang menjadi juara dalam lomba Adiwiyata tingkat nasional.
"Saya melihat secara administrasi ada peluang, apalagi di saat yang sama ada kegiatan lomba pemanfaatan barang bekas ini. Setelah melihat kreativitas anak-anak, tim penilai Adiwiyata memberi apresiasi kepada mereka. Mudah-mudahan, bisa juara," ujarnya usai mendampingi tim penilai Adiwiyata.
Adiwiyata merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam pelestarian lingkungan hidup.
Dalam program tersebut, setiap warga sekolah diharapkan ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015