Bontang (ANTARA Kaltim) - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bontang Hj Najirah Adi Darma berkomitmen memberi perhatian kepada bayi yang ditemukan warga di Jalan Tomat RT 44 Pisangan, Kelurahan Gunung Elai, Senin (26/10).
Didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Bontang Hj Shelni Syirajudin, ia menjenguk bayi terbuang tersebut di RSUD Taman Husada Kota Bontang, Rabu (28/10), untuk memastikan kondisi kesehatannya.
Istri wali kota Bontang itu juga menyatakan kesediaannya untuk memfasilitasi dan memenuhi seluruh kebutuhan bayi tersebut melalui P2TP2A.
"Jujur, saya sangat perihatin atas kejadian ini dan sekarang P2TP2A Kota Bontang akan fokus untuk memberikan perlindungan kepada bayi ini sampai ada yang benar-benar serius ingin mengadopsinya," katanya.
Terkait banyaknya warga yang ingin mengadopsi bayi tersebut, Hj Najirah mengingatkan bahwa untuk mengadopsi harus mengikuti aturan yang berlaku.
Tidak hanya asal adopsi, namun harus dilihat juga latar belakang dan segala aspek sesuai dengan syarat-syarat untuk mengadopsi seorang anak.
"Sejauh ini sudah banyak yang menyatakan ingin mengadopsi anak ini, namun saya harap kita tetap berhati-hati jangan sampai kita salah memberikan anak ini kepada orang. Untuk itu, saya minta kepada masyarakat yang ingin mengadopsi anak ini agar bersabar dan harus mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku," jelasnya.
Ia berjanji akan terus memantau perkembangan kesehatan bayi malang tersebut sampai ada yang telah memenuhi syarat untuk mengadopsinya, sehingga bayi itu mendapat penghidupan yang layak dari orangtua yang akan mengadopsinya.
Sementara itu, tim medis RSUD Taman Husada Bontang dr Yuliani Ningsih mengatakan secara umum kesehatan sang bayi telah membaik dan dalam kondisi sehat.
"Bahkan, berat badannya selama perawatan sudah naik dari pertama masuk 3,3 kilogram menjadi 3,5 kilogram. Tentunya hal ini sangat baik untuk pertumbuhannya," katanya. (Adv/Hms/*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Bontang Hj Shelni Syirajudin, ia menjenguk bayi terbuang tersebut di RSUD Taman Husada Kota Bontang, Rabu (28/10), untuk memastikan kondisi kesehatannya.
Istri wali kota Bontang itu juga menyatakan kesediaannya untuk memfasilitasi dan memenuhi seluruh kebutuhan bayi tersebut melalui P2TP2A.
"Jujur, saya sangat perihatin atas kejadian ini dan sekarang P2TP2A Kota Bontang akan fokus untuk memberikan perlindungan kepada bayi ini sampai ada yang benar-benar serius ingin mengadopsinya," katanya.
Terkait banyaknya warga yang ingin mengadopsi bayi tersebut, Hj Najirah mengingatkan bahwa untuk mengadopsi harus mengikuti aturan yang berlaku.
Tidak hanya asal adopsi, namun harus dilihat juga latar belakang dan segala aspek sesuai dengan syarat-syarat untuk mengadopsi seorang anak.
"Sejauh ini sudah banyak yang menyatakan ingin mengadopsi anak ini, namun saya harap kita tetap berhati-hati jangan sampai kita salah memberikan anak ini kepada orang. Untuk itu, saya minta kepada masyarakat yang ingin mengadopsi anak ini agar bersabar dan harus mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku," jelasnya.
Ia berjanji akan terus memantau perkembangan kesehatan bayi malang tersebut sampai ada yang telah memenuhi syarat untuk mengadopsinya, sehingga bayi itu mendapat penghidupan yang layak dari orangtua yang akan mengadopsinya.
Sementara itu, tim medis RSUD Taman Husada Bontang dr Yuliani Ningsih mengatakan secara umum kesehatan sang bayi telah membaik dan dalam kondisi sehat.
"Bahkan, berat badannya selama perawatan sudah naik dari pertama masuk 3,3 kilogram menjadi 3,5 kilogram. Tentunya hal ini sangat baik untuk pertumbuhannya," katanya. (Adv/Hms/*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015