Bontang (ANTARA Kaltim) - Kota Bontang, Kalimantan Timur, berhasil meraih predikat Kota Pintar untuk kategori kota kecil pada ajang Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2015 di Jakarta, Selasa (20/10).
Selain Kota Bontang, penghargaan yang sama juga diraih Kota Batu, Pasuruan, Madiun, dan Blitar (semuanya dari Jawa Timur).
Sementara untuk kategori kota menengah, peringkat pertama diraih Kota Surakarta, diikuti Yogyakarta, Cimahi, Cirebon, dan Balikpapan. Sedangkan untuk kategori kota besar direbut Kota Surabaya, menyusul Bandung, Semarang, Bekasi, dan Depok.
Ketua dewan juri ISNA Eko Indrajit menjelaskan perbedaan penghargaan ini dengan lainnya. "Komprehensif artinya semua variabel yang ada dalam kota itu dinilai. Ada ribuan variabel, ada jutaan data yang diolah dan itu tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan big data atau networking," ujar pakar teknologi informasi itu.
CEO Citiasia Inc selaku penggagas ISNA, Farid Subkhan, menjelaskan kota pintar adalah kota yang mampu membangun daerah atau kabupaten dan provinsi.
"Pertama, daerah yang lebih nyaman ditinggali. Kedua, daerah yang membuat orang mudah. Kalau naik transportasi tidak macet, kalau mau belanja tidak terlalu jauh, kalau misalkan mau berolahraga juga ada fasilitas umum," ujarnya.
Wali Kota Bontang Adi Darma mengaku senang dengan penghargaan tersebut dan berharap prestasi ini bisa menjadi motivasi Pemkot Bontang dalam memberikan kenyamanan bagi warga di Kota Taman.
"Penghargaan ini hasil kerja keras semua pihak, termasuk masyarakat. Saya harap penghargaan ini menjadi motivasi instansi terkait lebih meningkatkan kenyamanan kota tercinta ini," harap Adi Darma. (Adv/Hms/*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Selain Kota Bontang, penghargaan yang sama juga diraih Kota Batu, Pasuruan, Madiun, dan Blitar (semuanya dari Jawa Timur).
Sementara untuk kategori kota menengah, peringkat pertama diraih Kota Surakarta, diikuti Yogyakarta, Cimahi, Cirebon, dan Balikpapan. Sedangkan untuk kategori kota besar direbut Kota Surabaya, menyusul Bandung, Semarang, Bekasi, dan Depok.
Ketua dewan juri ISNA Eko Indrajit menjelaskan perbedaan penghargaan ini dengan lainnya. "Komprehensif artinya semua variabel yang ada dalam kota itu dinilai. Ada ribuan variabel, ada jutaan data yang diolah dan itu tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan big data atau networking," ujar pakar teknologi informasi itu.
CEO Citiasia Inc selaku penggagas ISNA, Farid Subkhan, menjelaskan kota pintar adalah kota yang mampu membangun daerah atau kabupaten dan provinsi.
"Pertama, daerah yang lebih nyaman ditinggali. Kedua, daerah yang membuat orang mudah. Kalau naik transportasi tidak macet, kalau mau belanja tidak terlalu jauh, kalau misalkan mau berolahraga juga ada fasilitas umum," ujarnya.
Wali Kota Bontang Adi Darma mengaku senang dengan penghargaan tersebut dan berharap prestasi ini bisa menjadi motivasi Pemkot Bontang dalam memberikan kenyamanan bagi warga di Kota Taman.
"Penghargaan ini hasil kerja keras semua pihak, termasuk masyarakat. Saya harap penghargaan ini menjadi motivasi instansi terkait lebih meningkatkan kenyamanan kota tercinta ini," harap Adi Darma. (Adv/Hms/*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015