Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan, salah satu tantangan Nahdlatul Ulama (NU) di masa depan adalah membantu pemerintah menyiapkan generasi yang lebih berkualitas sesuai perkembangan zaman. Kualitas pendidikan dan dakwah pun perlu banyak pembenahan.

"Memasuki era globalisasi ini, NU menghadapi tuntutan kualitas yang semakin tinggi karena masyarakat yang semakin modern menuntut produk-produk pendidikan yang semakin berkualitas, kompeten dan terukur," kata Awang Faroek Ishak saat membuka Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) I Nahdlatul Ulama (NU) Kaltim di ruang Melati Hotel Mesra Samarinda.

Selain itu, lanjut Awang, bidang dakwah dengan pendekatan kultural yang dilakukan NU selama ini dalam bentuk kegiatan-kegiatan kultural seperti pembacaan tahlil, shalawat, khatmul quran, puji-pujian menjelang shalat, riyadhoh dan istigotsah  perlu dipertahankan.

"Insya Allah tanggal 16 nanti ada Kaltim Bersalawat. Mari kita penuhi Stadion Sempaja, mari kita sukseskan Kaltim Bersalawat. Saya perkirakan 15.000 orang bisa memadati Stadion Sempaja," tambah Gubernur.

Lebih lanjut, Awang mengatakan, bahwa selama ini kiprah NU sudah sangat besar dalam bidang pendidikan dan pengajaran (Ma’arif) mulai tingkatan Raudhotul Atfal (TK), madrasah, mualimin-mualimat hingga perguruan tinggi. Bahkan dewasa ini sistem dan jenjang lembaga pendidikan formal di lingkungan NU sudah menyesuaikan jenjang yang berlaku, baik di lingkungan Kementerian Agama maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional.

NU juga bergerak di bidang sosial dan pendidikan agama berdasarkan faham ahlus sunnah wal jama’ah yang ditandai dengan banyaknya berdiri pondok pesantren dan madrasah yang tersebar di seluruh Kaltim dan seluruh Indonesia.

Pemprov lanjut Awang, telah memberi apresiasi tinggi pada upaya pengembangan pendidikan dan dakwah di Kaltim yang sudah semakin maju dan berkembang. Ini dibuktikan dengan berdirinya Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di Kota Samarinda. Keberadaan UNU di Kaltim sangat tepat dalam rangka menciptakan insan-insan intelektual yang selain menguasai keilmuan tentang agama, juga memiliki ilmu pengetahuan umum yang lebih luas yang dipersiapkan untuk memenuhi tuntutan pasar kerja.

"Program pemprov itu selalu pro rakyat. Saya akan libatkan warga NU untuk ikut dalam pengembangan program energi baru terbarukan.  Pemprov juga sudah meluncurkan program Beasiswa Kaltim Cemerlang sejak 2009 lalu. Saya bahkan sudah mempersilahkan 50 dosen UNU dari S2 lanjut ke  S3. Tapi, dengan catatan, setelah lulus nanti harus kembali ke UNU," tegas Awang. (Humas Prov kaltim/rus)

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015