Samarinda (ANTARA Kaltim) - Penerbangan perintis menggunakan pesawat Twin Otter milik maskapai penerbangan Aviastar ke sejumlah pedalaman Kalimantan Timur kembali normal, Rabu.

Kepala Seksi Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara Temindung, Roesmanto di Samarinda, Rabu, mengatakan pesawat Aviastar yang melayani rute penerbangan ke sejumlah wilayah di pedalaman Kaltim dan Kalimantan Utara, berhenti beroperasi pasca jatuhnya pesawat Twin di Gunung Latimojong, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, yakni pada Sabtu (3/10).

"Hari ini (Rabu) penerbangan perintis menuju pedalaman Kaltim dan Kalimantan Utara menggunakan pesawat Aviastar kembali beroperasi setelah terhenti pasca pesawat sejenis yakni DHC6 Twin Otter dinyatakan hilang dan akhirnya ditemukan di Gunung Latimojong," kata Roesmanto.

Otoritas Bandara Temindung Samarinda, kata Roesmanto, mendapatkan informasi terkait diizinkannya kembali beroperasi pesawat Aviastar pada Rabu pagi dari otoritas Bandara di Balikpapan.

"Tadi pagi (Rabu) kami menerima informasi itu dari otoritas Bandara di Balikpapan. Jadi, hari ini kebetulan pesawat Aviastar punya jadwal penerbangan ke Datah Dawai, Kabupaten Mahakam Ulu dan ke Long Apung, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara," kata Roesmanto.

Penerbangan perintis menggunakan pesawat Aviastar ke pedalaman Kaltim di Bandara Temindung Samarinda lanjut Roesmanto, melayani rute Datah Dawai, Kabupaten Mahakam Ulu, Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur serta Long Apung, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, termasuk rute penerbangan komersil dari Balikpapan ke Bandara Tanjung Batu, Kutai Timur.

Penerbangan perintis bersubsidi menggunakan pesawat Aviastar di Bandara Temindung, lanjut Roesmanto, dengan tiga rute tersebut melayani empat kali penerbangan dalam seminggu yakni setiap Selasa, Rabu, Kamis serta Jumat.

"Penerbangan perintis bersubsidi di Bandara Temindung dilayani dua maskapai yakni Aviastar dan Susi Air. Jadi, penerbangan perintis ke pedalaman Kaltim menggunakan pesawat Susi Air dengan rute menuju Melak, Kabupaten Kutai Barat yang terbang enam kali seminggu," ujar Roesmanto.

Penerbangan perintis menuju sejumlah wilayah di pedalaman Kaltim, tambah Roesmanto, sudah terganggu sejak sebulan terakhir, akibat kabut asap yang melanda sejumlah kabupaten/kota di daerah itu.

"Aktivitas penerbangan ke pedalaman Kaltim sudah tidak normal sejak sebulan terakhir akibat kabut asap yang melanda beberapa bandara tujuan, ditambah adanya penghentian sementara operasional pesawat Aviastar saat ini," katanya.

"Kami berharap, mulai hari ini (Rabu) penerbangan perintis ke pedalaman Kaltim dan Kalimantan Utara bisa kembali berjalan normal. Walaupun pesawat yang digunakan pada penerbangan perintis tersebut tergolong pesawat lama, namun secara rutin dilakukan perawatan dan penggantian onderdil, termasuk pengecekan laik terbang sebelum pesawat tersebut diterbangkan," ungkap Roesmanto.  (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015