Bontang (ANTARA Kaltim) - Musim kemarau yang berlangsung selama tiga bulan terakhir memengaruhi produksi rumput laut yang dibudidayakan petani nelayan di wilayah pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Kepala Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang Aji Erlinawati ketika dihubungi di Bontang, Selasa, menjelaskan penurunan produksi budidaya rumput laut sudah terjadi sejak Juli dan berlangsung hingga September 2015.

"Penurunan produksi rumput laut merupakan dampak dari kemarau panjang. Kondisi cuaca memang kurang mendukung," ujarnya.

Data DPKP Kota Bontang mencatat jumlah produksi rumput laut pada Juni mencapai 178.609 kilogram, selanjutnya turun menjadi 129.556 kilogram pada Juli dan turun lagi menjadi 113.028 kilogram pada Agustus. Sementara pada September, produksi sedikit meningkat menjadi 120.300 kilogram.

Erlinawati mengatakan sejumlah kelurahan di wilayah pesisir Kota Bontang yang menjadi sentra budidaya rumput laut, yakni Kelurahan Bontang Kuala, Loktuan, Berebas Tengah, Selangan, Loktunggul, Pagung, Tihi-tihi, Melahing, dan Gusung.

Daerah penghasil rumput laut yang paling banyak mengalami penurunan produksi adalah Pulau Selangan dan Loktunggul, dengan jumlah penurunan produksi mencapai 13.406 kilogram dari areal budidaya seluas 50 hektare.

"Budidaya rumput laut di kedua wilayah itu memang cukup besar, sehingga dampak kemarau panjang paling dirasakan petani nelayan di wilayah tersebut," tambahnya.

Menurut ia, para petani terpaksa mengurangi jumlah penanaman bibit rumput laut, mengingat kondisi cuaca yang tidak mendukung sehingga tidak sampai mengakibatkan kerugian.

"Kalau semua lokasi budidaya digunakan untuk penanaman bibit rumput laut, akan lebih susah memantau perkembangannya. Bisa jadi lebih banyak rumput laut yang gagal panen," jelasnya.

Erlinawati menambahkan saat ini terdapat 32 kelompok petani nelayan yang membudidayakan rumput laut dan selama musim kemarau kegiatan mereka lebih banyak pembibitan.  (*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015