Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, kembali menggiatkan fungsi tenaga petugas sanitarian atau kesehatan lingkungan untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi hidup sehat bagi masyarakat di daerah itu.
"Kami giatkan kembali fungsi petugas sanitarian di setiap puskesmas untuk meningkatkan pemahaman hidup sehat, karena masih terdapat rumah warga tidak memiliki jamban," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arnold Wayong, ketika dihubungi di Penajam, Minggu.
Sebagian warga di Penajam Paser Utara kata Arnold Wayong, membuat jamban jauh dari rumah, sehingga menyulitkan mereka ketika akan buang hajat pada malam hari atau saat hujan.
"Ada warga yang buang hajat di hutan atau di sungai dan prilaku hidup warga itu tidak sehat sehingga harus diberikan pemahaman," kata Arnold Wayong.
Ia meminta partisipasi masyarakat agar membangun jamban sendiri sehingga dapat mengurangi dampak sanitasi yang tidak sehat untuk mewujudkan lingkungan hunian yang sehat serta kesehatan lingkungan sekitar dapat terjaga.
"Dengan memiliki jamban sendiri, masyarakat dapat hidup secara bersih dan sehat dengan meninggalkan kebiasaan membuang hajat di sembarang tempat," ujar Arnold Wayong.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara tambahnya, telah memberikan instruksi dan mengingatkan para petugas sanitarian di setiap puskesmas, agar melaksanakan tugas utamanya.
Di setiap puskemas kata dia, memiliki satu atau dua petugas kesehatan lingkungan.
"Saya berharap, semua petugas sanitarian dapat menjalankan fungsinya kembali dengan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi hidup sehat bagi masyarakat," kata Arnold Wayong. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Kami giatkan kembali fungsi petugas sanitarian di setiap puskesmas untuk meningkatkan pemahaman hidup sehat, karena masih terdapat rumah warga tidak memiliki jamban," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arnold Wayong, ketika dihubungi di Penajam, Minggu.
Sebagian warga di Penajam Paser Utara kata Arnold Wayong, membuat jamban jauh dari rumah, sehingga menyulitkan mereka ketika akan buang hajat pada malam hari atau saat hujan.
"Ada warga yang buang hajat di hutan atau di sungai dan prilaku hidup warga itu tidak sehat sehingga harus diberikan pemahaman," kata Arnold Wayong.
Ia meminta partisipasi masyarakat agar membangun jamban sendiri sehingga dapat mengurangi dampak sanitasi yang tidak sehat untuk mewujudkan lingkungan hunian yang sehat serta kesehatan lingkungan sekitar dapat terjaga.
"Dengan memiliki jamban sendiri, masyarakat dapat hidup secara bersih dan sehat dengan meninggalkan kebiasaan membuang hajat di sembarang tempat," ujar Arnold Wayong.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara tambahnya, telah memberikan instruksi dan mengingatkan para petugas sanitarian di setiap puskesmas, agar melaksanakan tugas utamanya.
Di setiap puskemas kata dia, memiliki satu atau dua petugas kesehatan lingkungan.
"Saya berharap, semua petugas sanitarian dapat menjalankan fungsinya kembali dengan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi hidup sehat bagi masyarakat," kata Arnold Wayong. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015