Bontang (ANTARA Kaltim) - Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Bontang mengimbau masyarakat, petugas takmir atau tukang jagal di daerah setempat untuk tidak melakukan penyembelihan hewan kurban di halaman masjid karena dapat mengotori tepat ibadah tersebut.

Kepala Bidang Peternakan DPKP Kota Bontang Amran saat dihubungi Kamis, mengatakan selama ini masyarakat masih sering melakukan penyembelihan hewan kurban di halaman masjid.

"Ini yang kita imbau kepada masyarakat agar tetap menjaga areal masjid jangan sampai kotor pascapemotongan hewan kurban," katanya.

Menurut Amran, pemotongan hewan kurban di halaman masjid juga dapat mengusik konsentrasi para jamaah yang melakukan ibadah, mengingat aroma tidak sedap bekas penyembelihan bisa bertahan beberapa hari, meskipun telah dibersihkan.

"Pemotongan hewan kurban sebaiknya dilakukan di luar halaman masjid, kalau perlu digalikan lubang supaya darah dan kotoran hewan bisa cepat terpendam dan tidak meninggalkan bau tak sedap," tambahnya.

Menjelang Idul Adha, DPKP Bontang mengundang petugas takmir dan tukang jagal untuk memberikan edukasi mengenai penanganan hewan kurban hingga pascapenyembelihan. Hewan kurban perlu ditangani secara baik, karena bakteri yang terkandung pada sisa hewan dapat menyebabkan penyakit serius.

"Darah hewan kalau tidak ditangani betul-betul bisa berbahaya bagi manusia, karena banyak bakteri terkandung di dalamnya," jelasnya.

DPKP Bontang juga memberikan pembelajaran mengenai teknik perebahan atau pembantingan hewan kurban sesuai dengan kaidah, mengingat kualitas daging hewan kurban tidak hanya ditentukan pola makan dari hewan, tetapi cara penyembelihan dengan metode kesejahteraan hewan juga turut memengaruhi kualitas dagingnya.

"Kalau tekniknya betul, tidak membuat hewan stres, pasti kualitas daging yang dihasilkan juga lebih baik, ketimbang hewan yang disembelih dengan asal-asalan," katanya. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015