Semarang (ANTARA  Kaltim) -  Dalam upaya mengoptimalkan kinerja perusahaan daerah yang dimiliki Kaltim, Komisi II DPRD Kaltim melakukan kunjungan kerja ke Pemprov Jawa Tengah (Jateng), pekan lalu.

Pemprov Jawa Tengah jadi tujuan Komisi II karena rekomendasi pemerintah pusat. Daerah ini memiliki BUMD yang patut dicontoh. Kunjungan diterima Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jateng Eddy Bramantyo, dan menghadirkan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), salah satu BUMD milik Jateng yang konsen kerjanya tak hanya hilir, namun juga di kegiatan hulu migas.

“Kita tentu harus optimalkan kedua sektor, baik di sektor hulu Kaltim maupun hilir. Kehadiran PT SPJT menjadi bahan perbandina untuk memperluas optimalisasi potensi yang dimiliki Kaltim,” kata Edy Kurniawan, pimpinan rombongan Komisi II.

Menurut Edy, Kaltim memiliki beberapa Perusda, masing-masing Perusda konsen dengan sektor masing-masing. Perusda tersebut di antaranya PT Migas Mandiri Pratama (MMP) di sektor migas, PT Agro Kaltim Utama (AKU) di sektor perkebunan, dan PT Bara Kaltim Sejahtera (BKS) sektor pertambangan.

Sementara PT Melati Bhakti Satya (MBS) sektor jasa, PT Bank Kaltim (sektor perbankan,Perusda  Sylva Kaltim Sejahtera (SKS) sektor kehutanan,  dan Perusda Kelistrikan yang fokus pada sektor kelistrikan.

PT SPJT melalui perwakilannya, Elly menyebutkan saat ini tiga sektor kerja menjadi andalan perusahaan tersebut.  Yaitu unit ussaha peternakan, cluster migas dan cluster infrastruktur serta.

Perusahaan ini bukan hanya bekerjasama dengan Perseroan terbatas (PT), unit kecil seperti koperasi juga digandeng. Selain itu, poin penting yang juga diperlukan Komisi II DPRD Kaltim adaah mewujudkan optimalisasi di hulu Kaltim. Aturan serta proses teknis juga dibutuhkan menjadi contoh untuk membuka peluang tersebut.

Dalam pertemuan, hadir pula Wakil Ketua Komisi II Ali Hamdi dan Anggota Komisi II Soetrisno Thoha, Wibowo Handoko dan Ahmad.

Dalam keterangan terpisah, manajer operasional hulu PT MMP Yahya Toding Datu, Selasa (7/9) menyebutkan untuk operasional hulu yang digarap PT MMP memang hanya mengelola Partisipant Interest (PI) dari hasil kerja hilir Kaltim.

“Untuk operasional hulu saat ini kita (PT MMP) memang konsen di Partisipant Interest. Sepanjang tidak menyalahi aturan undang-undang kita terbuka mengembangkan perusahaan,” kata Yahya. (Humas DPRD Kaltim/adv)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015