Samarinda (ANTARA Kaltim) - Citra Satelit NOAA:18 mulai tanggal 7 September 2015 mendeteksi 86 "hotspot" atau titik panas di wilayah Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara.

"Berdasarkan citra Satelit NOAA-18, pada Senin (7/9), terpantau sebanyak 86 titik panas di wilayah Provinsi Kaltim dan Kalimantan Utara," ungkap Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, Wahyu Widhi Heranata, dihubungi di Samarinda, Selasa.

Citra Satelit NOOA-18 kata Wahyu Wdhi Heranata, mendeteksi tiga titik panas berada di wilayah Kalimantan Utara, tepatnya di Kabupaten Bulungan.

Sementara, di wilayah Kaltim lanjut Wahyu Widhi Heranata, titik panas berdasarkan citra satelit NOAA-18 pada Senin (7/9) terbanyak terpantau di Kabupaten Paser dengan 27 titik panas, kemudian Kutai Kartanegara dengan 23 titik panas.

Di Kabupaten Berau dan Kutai Timur tambahnya, masing-masing terpantau 11 titik panas, sebanyak enam titik panas di Kabupaten Kutai Barat, empat di Kabupaten Penajam Paser Utara serta satu titik panas terdeteksi di Kota Samarinda.

Tititk panas berdasarkan citra Satelit Modis juga mendeteksi sebanyak 84 "hotspot" di wilayah Kaltim dan Kalimantan Utara, per 7 September 2015.

Delapan titik panas tersebut kata Wahyu Widhi Heranata terpantau di Kalimantan Utara yakni, enam terdeteksi di Kabupaten Bulungan serta dua di Kabupaten Nunukan.

Di wilayah Kaltim, citra Satelit Modis memantau 24 titik panas di Kabupaten Kutai Kartanegara, sebanyak 23 di Kabupaten Paser, 11 di Kabupaten Kutai Timur serta masing-maisng lima titik panas terdeteksi di Kabupaten Kutai Barat dan Penajam Paser Utara.

Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Paser, Irwan Chandra, dihubungi dari Samarinda, Selasa sore mengatakan, tim Satgas yang terdiri dari berbagai instansi diantaranya, BKSDA, Dinas Kehuatan, TNI dan Kepolisian terus berupaya memadamkan kebakaran lahan dan hutan di daerah itu.

"Sejak pagi tadi (Selasa) kami terus melakukan penyisiran dan pencarian lokasi kebakaran lahan dan hutan dan bersama tim satgas telah melakukan pemadaman di sejumlah spot atau lokasi kebakaran lahan," kata Irwan Chandra. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015