Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Komisioner Bidang Kelembagaan Komisi Penyiaran Indonesia Fajar Arifianto Isnugroho memuji proses seleksi calon komisioner KPID Provinsi Kalimantan Timur periode 2015-2018 yang mengedepankan asas keterbukaan kepada publik.

Fajar Arifianto yang dihubungi dari Samarinda, Selasa, mengatakan proses penjaringan calon komisioner KPID yang dilakukan secara terbuka sangat bagus diterapkan karena dengan sendirinya akan menepis kekhawatiran adanya calon titipan.

Selain itu, Fajar juga memberikan aplaus atas kekompakan dua tim penyeleksi, yakni Komisi I DPRD Kaltim dan timsel dalam proses penjaringan calon KPID, mengingat hal tersebut tidak mudah dilakukan di semua daerah.

"Apa yang dilakukan ini bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya di seluruh Tanah Air. Sebab menyatukan politisi, akademisi hingga tokoh pers dalam satu tim untuk menyeleksi cukup sulit dan Kaltim berhasil dengan baik soal ini," puji Fajar.

Ia mencontohkan tidak sedikit daerah yang mengalami kesulitan menyatukan persepsi satu dengan yang lain dengan berbagai latar belakang yang berbeda.

"Ada anggota dewan yang sungkan dengan profesor ketika melakukan koordinasi dan komunikasi. Hal itu juga berlaku sebaliknya, akibatnya kinerja kurang maksimal," tambah Fajar.

Ketua Komisi I DPRD Kaltim Josep mengatakan Komisi I telah menginformasikan dan mengoordinasikan hasil seleksi calon komisioner KPID Kaltim ke KPI Pusat.

"Keberadaan KPI di daerah adalah perpanjangan tangan KPI Pusat. Oleh sebab itu, penting bagi kami untuk menginformasikan sekaligus menggambarkan bagaimana proses seleksi yang telah dilakukan," kata Josep.

Ia menegaskan semua proses seleksi dilakukan dengan menjunjung tinggi objektifitas dan keterbukaan informasi.

"Keterbukaan proses ini kita lakukan mulai awal seleksi hingga pengumuman hasil calon KPID, semuanya kita lakukan sesuai peraturan yang berlaku," jelas Josep. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015