Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim pasokan daging sapi cukup untuk empat bulan ke depan.
"Kami sudah mengecek lapangan, sudah berdiskusi dengan pemilik peternakan, ternyata masih ada stok yang menurut perhitungan kami dan Kementerian Perdagangan itu cukup untuk empat bulan," katanya seusai jumpa pers mengenai penanggulangan bencana kekeringan di Jakarta, Senin.
Amran menjelaskan, berdasarkan pengecekan di lapangan itu, pihaknya mendapatkan adanya stok 221.000 ekor sapi.
"Sekarang ini perkiraan terakhir jumlahnya sekitar 160.000 ekor sapi, itu cukup untuk empat bulan dengan hitungan 40.000 ekor sapi setiap bulannya," katanya.
Meski mengakui ada kenaikan harga daging sapi di pasaran, Amran berharap Kepolisian RI bisa menindaktegas apabila ada indikasi pelanggaran dalam distribusi komoditas pangan.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan kepolisian bertugas untuk mengawal keamanan dalam kenaikan harga sekaligus kelangkaan komoditas pangan.
"Begitu juga soal prosedur impor. Karena ada satu ulah pelaku usaha yang membuat kita ketergantungan pada impor, sehingga mati produk dalam negeri kita. Tentu akan dilakukan tindakan terhadap pelaku usaha yang melakukan usaha tidak sehat itu," katanya.
Tidak hanya itu, modus yang dilakukan pelaku usaha yang curang juga bervariasi termasuk melakukan penimbunan.
"Kita akan ambil tindakan terhadap pelaku usaha yang tidak sehat ini agar bisa dilakukan upaya pembenahan," katanya.
Sebelumnya harga daging sapi meroket hingga Rp130.000 per kilogram, jauh di atas harga normal yang berkisar Rp90.000 per kilogram. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Kami sudah mengecek lapangan, sudah berdiskusi dengan pemilik peternakan, ternyata masih ada stok yang menurut perhitungan kami dan Kementerian Perdagangan itu cukup untuk empat bulan," katanya seusai jumpa pers mengenai penanggulangan bencana kekeringan di Jakarta, Senin.
Amran menjelaskan, berdasarkan pengecekan di lapangan itu, pihaknya mendapatkan adanya stok 221.000 ekor sapi.
"Sekarang ini perkiraan terakhir jumlahnya sekitar 160.000 ekor sapi, itu cukup untuk empat bulan dengan hitungan 40.000 ekor sapi setiap bulannya," katanya.
Meski mengakui ada kenaikan harga daging sapi di pasaran, Amran berharap Kepolisian RI bisa menindaktegas apabila ada indikasi pelanggaran dalam distribusi komoditas pangan.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan kepolisian bertugas untuk mengawal keamanan dalam kenaikan harga sekaligus kelangkaan komoditas pangan.
"Begitu juga soal prosedur impor. Karena ada satu ulah pelaku usaha yang membuat kita ketergantungan pada impor, sehingga mati produk dalam negeri kita. Tentu akan dilakukan tindakan terhadap pelaku usaha yang melakukan usaha tidak sehat itu," katanya.
Tidak hanya itu, modus yang dilakukan pelaku usaha yang curang juga bervariasi termasuk melakukan penimbunan.
"Kita akan ambil tindakan terhadap pelaku usaha yang tidak sehat ini agar bisa dilakukan upaya pembenahan," katanya.
Sebelumnya harga daging sapi meroket hingga Rp130.000 per kilogram, jauh di atas harga normal yang berkisar Rp90.000 per kilogram. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015