Penajam (ANTARA Kaltim) - Tarung derajat yang dideklarasikan pada 18 Juli 1972 di Bandung, Jawa Barat, bukan untuk perkelahian jalanan malainkan untuk meraih prestasi yang membanggakan di dunia olahraga, kata pendiri tarung derajat Achmad Drajad.
"Tarung derajat berawal dari pengalaman hidup diri saya yang tidak menyenangkan dan perjuangan hidup," ungkap Achmad Drajad yang lebih dikenal dengan panggilan Aa Boxer, ketika menghadiri Kejurprov Tarung Derajat Kaltim 2015, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Sabtu.
"Pada masa muda, dulu saya sering mendapatkan tekanan-tekanan yang pada akhirnya terlibat dalam perkelahian dan bentrokan secara fisik," katanya.
Achmad Drajad yang dipanggil Sang Guru itu menjelaskan, tarung derajat telah disempurnakan dan pada 1998 tarung derajat resmi menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan masuk sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada PON (pekan olah raga nasional)
"Jadi tarung derajat bukan untuk perkelahian jalanan tapi perkelahian untuk meraih prestasi yang membanggakan," ujarnya.
Sang Guru menekankan, tarung derajat bukan lagi untuk perkelahian jalanan, melainkan untuk perkelahian dengan kembanggaan dalam meraih prestasi di ajang kejuaraan olahraga yang digelar, baik skala daerah maupun nasional.
Selain itu Aa Boxer juga meminta para petarung atau atlet tarung derajat selalu mengingat makna dan semboyan "Aku Ramah Bukan Berarti Takut, Tunduk Bukan Berarti Takluk" agar atlet tarung derajat memiliki jwa dan perilaku yang tidak sombong serta terhindar dari sikap angkuh.
"Para petarung derajat dapat menjadi contoh dalam kehidupan, karena melalui didikan keras serta porsi latihan yang cukup keras dapat terbentuk kerendahan dan kelembutan hati nurani," katanya.
"Saya meminta agar pemeribtah daerah dapat terus mengembangkan olahraga tarung derajat di daerah," ujar Sang Guru.
Pada kesempatan menghadiri Kerjurprov Tarung Derajat Kaltim 2015, Ahmad Derajat memberikan nasehat kepada para atlet, serta memngajarkan teknik bela diri tarung derajat, mulai dari pukulan, tendangan dan sapuan kaki serta teknik agar bisa lepas dari kuncian lawan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Tarung derajat berawal dari pengalaman hidup diri saya yang tidak menyenangkan dan perjuangan hidup," ungkap Achmad Drajad yang lebih dikenal dengan panggilan Aa Boxer, ketika menghadiri Kejurprov Tarung Derajat Kaltim 2015, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Sabtu.
"Pada masa muda, dulu saya sering mendapatkan tekanan-tekanan yang pada akhirnya terlibat dalam perkelahian dan bentrokan secara fisik," katanya.
Achmad Drajad yang dipanggil Sang Guru itu menjelaskan, tarung derajat telah disempurnakan dan pada 1998 tarung derajat resmi menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan masuk sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada PON (pekan olah raga nasional)
"Jadi tarung derajat bukan untuk perkelahian jalanan tapi perkelahian untuk meraih prestasi yang membanggakan," ujarnya.
Sang Guru menekankan, tarung derajat bukan lagi untuk perkelahian jalanan, melainkan untuk perkelahian dengan kembanggaan dalam meraih prestasi di ajang kejuaraan olahraga yang digelar, baik skala daerah maupun nasional.
Selain itu Aa Boxer juga meminta para petarung atau atlet tarung derajat selalu mengingat makna dan semboyan "Aku Ramah Bukan Berarti Takut, Tunduk Bukan Berarti Takluk" agar atlet tarung derajat memiliki jwa dan perilaku yang tidak sombong serta terhindar dari sikap angkuh.
"Para petarung derajat dapat menjadi contoh dalam kehidupan, karena melalui didikan keras serta porsi latihan yang cukup keras dapat terbentuk kerendahan dan kelembutan hati nurani," katanya.
"Saya meminta agar pemeribtah daerah dapat terus mengembangkan olahraga tarung derajat di daerah," ujar Sang Guru.
Pada kesempatan menghadiri Kerjurprov Tarung Derajat Kaltim 2015, Ahmad Derajat memberikan nasehat kepada para atlet, serta memngajarkan teknik bela diri tarung derajat, mulai dari pukulan, tendangan dan sapuan kaki serta teknik agar bisa lepas dari kuncian lawan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015