Bontang (ANTARA Kaltim) - Ketua Yayasan Kanker Indonesia Kota Bontang Hj Najirah Adi Darma kembali mengunjungi seorang penderita kanker wajah, Mita (33), di kediaman mertuanya di RT 03 Kelurahan Kanaan, Kamis (6/8).
Kunjungan kesekian kalinya itu untuk melihat perkembangan kesehatan Mita, sekaligus untuk memberi dukungan materiil dan moril kepada ibu tiga anak tersebut.
Selain itu, Hj Najirah juga mengajak Mita untuk dirujuk ke rumah sakit di Samarinda guna menjalani pengobatan dengan biaya dari YKI, tetapi tawaran itu ditolak dengan alasan Mita tidak ingin jauh dari ketiga anaknya.
"Pengobatan di Samarinda akan lebih baik, karena peralatan dan dokter spesialisnya lebih lengkap, sehingga Mita lebih cepat tertangani. Namun, sulit rasanya apabila ibu Mita sendiri tidak ingin mengambil langkah tersebut dan kami juga tidak bisa memaksa," kata Hj Najirah, yang didampingi konsultan kesehatan YKI dr M Alfian.
Saat ini, Mita masih terus menjalani pengobatan alternatif, karena keterbatasan biaya. Kondisi kanker di bagian wajahnya juga terlihat terus membesar.
Mita mengaku tidak ingin tergantung pada obat-obatan yang diberikan dokter. Selain alasan keterbatasan biaya, Mita juga tidak ingin jauh dari ketiga anaknya.
Hj Najirah berjanji akan menyambangi kediaman Mita di waktu yang akan datang untuk memantau perkembangan kesehatannya. Hal ini sebagai kepedulian YKI Bontang terhadap semua penderita kanker, termasuk tumor, yang tidak memiliki biaya pengobatan.
Ketua PKK Kota Bontang itu juga membantah kabar bahwa Mita dipecat dari pekerjaannya sebagai tenaga harian lepas di Dinas Kebersihan dan Pertamanan setempat.
"Sampai saat ini Mita masih tercatat sebagai salah seorang anggota pasukan kuning di Bontang. Ia tetap harus diperhatikan karena tanggung jawabnya menafkahi ketiga anaknya seorang diri, ditambah lagi dengan penyakit yang dideritanya. Oleh karena itu, Mita membutuhkan uluran tangan semua pihak," tambah Hj Najirah.
Najirah berharap keluarga bisa membujuk Mita agar bersedia melakukan pengobatan di Samarinda. "Jika Mita berubah pikiran dan mau berobat, YKI Bontang siap membantu mempersiapkan segala kebutuhannya," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Forum RT Kelurahan Kanaan, Roni Gospel mengatakan bahwa 12 ketua RT di Kanaan memutuskan untuk memberikan bantuan secara sukarela kepada Mita untuk biaya pengobatan penyakitnya.
"Ikut bersama-sama menyumbangkan uang secara sukarela kepada Mita untuk meringankan bebannya," kata Roni.
secara terpisah, Sekretaris DKP Bontang Sutrisno mengatakan bahwa Mita masih tercatat sebagai tenaga harian lepas di DKP, sehingga gaji dan tunjangannya tetap dibayarkan melalui rekening miliknya.
"Termasuk beberapa waktu lalu bingkisan Hari Raya Idul Fitri dari kantor juga kami kirim ke kediamannya," terang Sutrisno. (Adv/Hms/*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Kunjungan kesekian kalinya itu untuk melihat perkembangan kesehatan Mita, sekaligus untuk memberi dukungan materiil dan moril kepada ibu tiga anak tersebut.
Selain itu, Hj Najirah juga mengajak Mita untuk dirujuk ke rumah sakit di Samarinda guna menjalani pengobatan dengan biaya dari YKI, tetapi tawaran itu ditolak dengan alasan Mita tidak ingin jauh dari ketiga anaknya.
"Pengobatan di Samarinda akan lebih baik, karena peralatan dan dokter spesialisnya lebih lengkap, sehingga Mita lebih cepat tertangani. Namun, sulit rasanya apabila ibu Mita sendiri tidak ingin mengambil langkah tersebut dan kami juga tidak bisa memaksa," kata Hj Najirah, yang didampingi konsultan kesehatan YKI dr M Alfian.
Saat ini, Mita masih terus menjalani pengobatan alternatif, karena keterbatasan biaya. Kondisi kanker di bagian wajahnya juga terlihat terus membesar.
Mita mengaku tidak ingin tergantung pada obat-obatan yang diberikan dokter. Selain alasan keterbatasan biaya, Mita juga tidak ingin jauh dari ketiga anaknya.
Hj Najirah berjanji akan menyambangi kediaman Mita di waktu yang akan datang untuk memantau perkembangan kesehatannya. Hal ini sebagai kepedulian YKI Bontang terhadap semua penderita kanker, termasuk tumor, yang tidak memiliki biaya pengobatan.
Ketua PKK Kota Bontang itu juga membantah kabar bahwa Mita dipecat dari pekerjaannya sebagai tenaga harian lepas di Dinas Kebersihan dan Pertamanan setempat.
"Sampai saat ini Mita masih tercatat sebagai salah seorang anggota pasukan kuning di Bontang. Ia tetap harus diperhatikan karena tanggung jawabnya menafkahi ketiga anaknya seorang diri, ditambah lagi dengan penyakit yang dideritanya. Oleh karena itu, Mita membutuhkan uluran tangan semua pihak," tambah Hj Najirah.
Najirah berharap keluarga bisa membujuk Mita agar bersedia melakukan pengobatan di Samarinda. "Jika Mita berubah pikiran dan mau berobat, YKI Bontang siap membantu mempersiapkan segala kebutuhannya," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Forum RT Kelurahan Kanaan, Roni Gospel mengatakan bahwa 12 ketua RT di Kanaan memutuskan untuk memberikan bantuan secara sukarela kepada Mita untuk biaya pengobatan penyakitnya.
"Ikut bersama-sama menyumbangkan uang secara sukarela kepada Mita untuk meringankan bebannya," kata Roni.
secara terpisah, Sekretaris DKP Bontang Sutrisno mengatakan bahwa Mita masih tercatat sebagai tenaga harian lepas di DKP, sehingga gaji dan tunjangannya tetap dibayarkan melalui rekening miliknya.
"Termasuk beberapa waktu lalu bingkisan Hari Raya Idul Fitri dari kantor juga kami kirim ke kediamannya," terang Sutrisno. (Adv/Hms/*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015