Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, menyiapkan lahan seluas 8,5 hektare di Kelurahan Nenang, untuk pembangunan Balai Pembenihan Ikan Air Tawar (BPIAT) sebagai pengembangan budidaya ikan air tawar di daerah itu.

"Pemerintah sudah membebaskan lahan seluas 8,5 hektare untuk Balai Benih Ikan Air Tawar tersebut dan diharapkan seluruh sarana prasarana yang sudah dibangun itu, dimanfaatkan secara fungsional serta dioperasionalkan secara optimal," ungkap Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar, ketika meninjau Balai Pembenihan Ikan Air Tawar di RT 04, Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, Kamis.

"Dalam memanfaatkan dan pengoperasionalannya, menyesuaikan dengan sumber daya yang ada, termasuk ketersediaan lahan di balai benih itu," katanya.

Pembangunan Balai Pembenihan Ikan Air Tawar di Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut kata Yusran Aspar, menggunakan anggaran dana alokasi khusus (DAK), dimana pembangunan tahap pertama dan tahap kedua masih dalam proses lelang.

Sementara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman mengatakan, sarana dan prasarana yang suda dibangun tersebut merupakan tahap awal pembangunan dan lahan yang yang tersedia masih mengandung kadar asam yang tinggi.

"Kadar asam masih sangat tinggi sehingga bisa mempengaruhi kegiatan budidaya ikan dan saat ini masih dalam tahap pencucian serta bangunan yang ada perlu penghubung sehingga bangunan itu bisa berfungsi maksimal," ujarnya.

"Jenis-jenis ikan yang akan dikembangkan diantaranya ikan nila, ikan mas, ikan tawes, ikan patin dan ikan lele serta udang udang air tawar. Kami akan mencoba memfungsikan semua kolam yang sudah ada dan diharapkan bibit ikan bisa dibeli masyarakat," ungkap Ahmad Usman.

Kegiatan yang dilakukan di Balai Pembenihan Ikan Air Tawar lanjutnya, untuk menumbuhkan minat masyarakat untuk melakukan budidaya ikan air tawar.

"Contoh bibit yang berhasil dikembangkan akan diberikan kepada kelompok budidaya ikan air tawar yang aktif," katanya.

Dinas Kelautan dan Perikanan tambahnya, mengharapkan petani budidaya ikan air tawar agar mandiri, walaupun kemungkinan ada bantuan dana dari pemerintah daerah.

"Karena kemandirian tersebut lebih baik dalam menggerakkan budidaya ikan air tawar," katanya.

"Banyak kelompok yang mengajukan permohonan bantuan bibit dan kami terus mengimbau agar mandiri dan menjadikan contoh kelompok yang telah berhasil," kata Ahmad Usman.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015