Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Komositas batu bara masih mendominasi ekspor dari Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur, hingga mencapai sebanyak 69,6 persen selama semester pertama 2015.

"Selama enam bulan tahun ini, dari volume ekspor 7,95 juta ton, sebanyak 5,59 juta ton adalah batu bara dan diangkut dengan 293 kunjungan kapal," kata Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Balikpapan Sugeng Wibowo di Balikpapan, Rabu.

Meskipun begitu, jumlah ekspor batu bara pada semester pertama tahun ini menurun dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014 sejumlah 5,83 juta ton.

Komoditas ekspor kedua terbesar melalui Pelabuhan Balikpapan adalah minyak bumi yang mencapai 1,34 juta ton. Jumlah ini meningkat dari periode yang sama pada tahun 2014 yang hanya 1,05 juta ton.

Selain batu bara dan bahan bakar minyak, Pelabuhan Semayang juga menjadi pelabuhan ekspor untuk "crude palm oil" (minyak kelapa sawit), plywood, wood chip, dan kargo umum.

Meski ekonomi tengah lesu, Sugeng Wibowo optimistis jumlah ekspor dan kunjungan kapal secara keseluruhan mulai dari kapal penumpang, kapal pemuat barang-barang ekspor, dan pengiriman barang domestik akan meningkat sebanyak 2-5 persen sampai dengan akhir tahun ini.

"Apalagi untuk angkutan barang lokal, kami perkirakan naik dengan harapan perekonomian akan membaik sampai akhir tahun. Industri batu bara yang diprediksikan masih lesu saja, buktinya sampai sekarang masih banyak yang beroperasi," sambungnya.

Di sisi lain, statistik memang menunjukkan penurunan. Volume keseluruhan bongkar muat di Pelabuhan Semayang mulai dari bahan bakar minyak, batu bara, kargo umum, dan kontainer selama semester pertama tahun ini mencapai 10,63 juta ton.

Sementara pada semester pertama tahun 2014, volume bongkar muat di Pelabuhan Semayang Balikpapan mencapai jumlah 11,63 juta ton. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015