Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Puluhan kader Partai Golongan Karya Kota Balikpapan membakar kantor sekretariat partai tersebut di Jalan Sudirman, Minggu, karena kecewa akibat Partai Golkar belum menentukan kadernya untuk pemilihan kepala daerah.
Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Bidang Kepemudaan, NG. Priyono, di Balikpapan, mengaku kecewa, karena Ketua Partai Golkar Balikpapan Andi Burhanuddin Solong (ABS) hingga saat ini belum tahu akan diusung apa tidak pada Pilkada Balikpapan.
"Kami kecewa yang telah membangun Golkar, tapi waktu pilkada ini tidak mengusung kadernya sendiri untuk maju sebagai Calon Wali Kota," kata Priyono.
Kekecewaan ini sudah yang kedua kalinya, karena pada Pilkada Balikpapan yang lalu, Golkar juga tidak mengusung kadernya sendiri, padahal Andi Burhanuddin Solong sudah 30-an tahun tercatat sebagai kader Partai Golkar.
Hingga informasi ini dilaporkan, massa masih memenuhi Kantor Partai Golkar, sedangkan sumber resmi dari pihak berwenang belum memberikan keterangan resmi.
Sementara itu, Partai Golkar di tingkat pusat hingga kini masih dirundung masalah hukum akibat dualisme antara Aburizal Bakrie dengan Agung Laksono yang belum terselesaikan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Bidang Kepemudaan, NG. Priyono, di Balikpapan, mengaku kecewa, karena Ketua Partai Golkar Balikpapan Andi Burhanuddin Solong (ABS) hingga saat ini belum tahu akan diusung apa tidak pada Pilkada Balikpapan.
"Kami kecewa yang telah membangun Golkar, tapi waktu pilkada ini tidak mengusung kadernya sendiri untuk maju sebagai Calon Wali Kota," kata Priyono.
Kekecewaan ini sudah yang kedua kalinya, karena pada Pilkada Balikpapan yang lalu, Golkar juga tidak mengusung kadernya sendiri, padahal Andi Burhanuddin Solong sudah 30-an tahun tercatat sebagai kader Partai Golkar.
Hingga informasi ini dilaporkan, massa masih memenuhi Kantor Partai Golkar, sedangkan sumber resmi dari pihak berwenang belum memberikan keterangan resmi.
Sementara itu, Partai Golkar di tingkat pusat hingga kini masih dirundung masalah hukum akibat dualisme antara Aburizal Bakrie dengan Agung Laksono yang belum terselesaikan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015