Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Kirab Merah Putih di Balikpapan diikuti anggota TNI, Polri, anggota Pagar Nusa, anggota MATAN, santri NU dan drum band berlangsung meriah.
Kirab yang digelar Ahad untuk menyemarakkan pelaksanaan Musyawarah Nasional Jam`iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu`tabaroh An Nahdliyyah (JATMAN) berlangsung di Asrama Haji Batakan, Balikpapan, 25-28 Juli 2015.
Kirab Merah Putih di Balikpapan ini dihadiri langsung Al-Arifbillah al-Mursyid al-Kamil Mawlana al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya Ba'Alawy, selaku Rois Am Idaroh Aliyah JATMAN, asal Pekalongan, Jawa Tengah.
Sementara itu, Wakil Rois JATMAN, KH Abdul Muty Nurhadi mengatakan tema Munas JATMAN kali adalah Perekat Umat dan Meningkatkan Karakter Bangsa Dalam Memperkokoh NKRI.
"Umat itu tidak dapat dipisahkan dengan thoriqoh, karena ibadah pada hakekatnya tidak bisa meninggalkan thoriqoh," kata Abdul Muty.
Thoriqoh merupakan sebuah tata cara dalam rangka melaksanakan ibadah. Ini semua harus ditingkatkan keberadaan dan kebersamaannya, katanya.
"Kita sadar bahwa Indonesia besar dan orangnya bermacam suku, bahasa dan budayanya dan ini harus disatukan kalau tidak sayang," kata Abdul Muty.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Kirab yang digelar Ahad untuk menyemarakkan pelaksanaan Musyawarah Nasional Jam`iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu`tabaroh An Nahdliyyah (JATMAN) berlangsung di Asrama Haji Batakan, Balikpapan, 25-28 Juli 2015.
Kirab Merah Putih di Balikpapan ini dihadiri langsung Al-Arifbillah al-Mursyid al-Kamil Mawlana al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya Ba'Alawy, selaku Rois Am Idaroh Aliyah JATMAN, asal Pekalongan, Jawa Tengah.
Sementara itu, Wakil Rois JATMAN, KH Abdul Muty Nurhadi mengatakan tema Munas JATMAN kali adalah Perekat Umat dan Meningkatkan Karakter Bangsa Dalam Memperkokoh NKRI.
"Umat itu tidak dapat dipisahkan dengan thoriqoh, karena ibadah pada hakekatnya tidak bisa meninggalkan thoriqoh," kata Abdul Muty.
Thoriqoh merupakan sebuah tata cara dalam rangka melaksanakan ibadah. Ini semua harus ditingkatkan keberadaan dan kebersamaannya, katanya.
"Kita sadar bahwa Indonesia besar dan orangnya bermacam suku, bahasa dan budayanya dan ini harus disatukan kalau tidak sayang," kata Abdul Muty.(*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015