Bontang (ANTARA Kaltim) - Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang, Kalimatan Timur, mencatat kenaikan volume sampah selama bulan Ramadhan, dari biasanya 50 ton menjadi 70 ton per hari.

"Pada hari biasa sebelum Ramadhan volume sampah hanya berkisar 50 ton, sekarang selama Ramadhan rata-rata berkisar 65-70 ton per harinya," kata Kepala DKP Kota Bontang Sofiansyah saat dihubungi di Bontang, Sabtu.
 
Menurut ia, tingginya volume sampah selama Ramadhan disebabkan aktifitas jual beli di sejumlah Pasar Ramadhan. Ini terlihat dari jumlah sampah yang ditemui di lapangan yang didominasi limbah kelapa dan beberapa sampah kebutuhan berbuka puasa.

Penumpukan sampah terjadi di beberapa titik Pasar Ramadhan, seperti Jalan Bhayangkara, Ahmad Yani, kKlurahan Api-api, serta di Kelurahan Loktuan.

"Paling banyak diangkut petugas kami di lapangan  memang batok kelapa yang sering memenuhi truk sampah," tambahnya.

Untuk mengatasi kenaikan volume sampah, DKP Bontang harus meninggikan bak truk sampah dengan menambah papan di sekelilingnya, sehingga jumlah sampah yang diangkut menjadi lebih banyak.

Kepala Bidang Kebersihan DKP Bontang Sabransyah menambahkan kendala keterbatasan armada truk pengangkut sampah yang hanya tersedia 17 unit, termasuk lima unit truk kondisi sudah tua dan tidak laik jalan.

"Kami hanya memiliki 12 unit truk dan lima unit Armroll, tapi tidak semua dapat berfungsi maksimal karena truk sudah tua dan sering rusak," kata Sabran.

Kendaraan operasional itu harus mengangkut sampah dua sampai tiga kali dalam sehari mulai jam delapan pagi hingga empat. Namun, kesadaran masyarakat masih minim, sehingga tidak jarang sampah menumpuk karena warga membuang di atas jadwal pengambilan sampah.

"Kadang masyarakat membuang sampah di luar jadwal pengambilan, jadi sampah menumpuk," kata dia. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015