Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pegadaian Kantor Wilayah Balikpapan, Kalimantan Timur, menargetkan penyaluran kredit angsuran sistem fidusia untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah mencapai Rp20,7 miliar sampai akhir 2015.
"Kami tetap optimistis meski pertumbuhan ekonomi memang melambat. UMKM sudah terbukti tangguh dan tetap jalan di saat sektor yang lain mengalami kelesuan," kata Deputi Pemimpin Pegadaian Wilayah Balikpapan Firman Alghazali dihubungi di Balikpapan, Minggu.
Selain itu, jelas Alghazali, Pegadaian juga menerapkan beberapa kebijakan baru yang memudahkan penyaluran kredit, salah satunya dengan menambah outlet penyalur kredit.
Awalnya, Pegadaian Balikpapan hanya melayani penyaluran kredit melalui tiga kantor cabang dengan 30 kantor unit Pegadaian.
"Tapi, sekarang penyaluran kredit UMKM dilayani oleh 11 kantor cabang dengan 61 kantor unit, sehingga areanya diperluas. Tim mikro tidak lagi berada di kantor cabang, tapi juga di kantor area," tambahnya.
Kantor area dalam lingkup Pegadaian adalah outlet yang dibuka langsung di lingkungan masyarakat. Kantor area bisa ada di depan komplek ruko atau langsung hadir di pasar.
Alghazali menambahkan, perubahan kebijakan ini terbukti telah mendongrak pertumbuhan serta penyaluran kredit fidusia selama periode Januari hingga Mei, selain memanfaatkan momentum Ramadhan. Pada April hingga Mei, pertumbuhan kredit fidusia tercatat mencapai 22 persen.
"Pertumbuhan itu cukup signifikan mengingat pertumbuhan normal per bulan biasanya hanya mencapai 5 hingga 8 persen," kata Alghazali.
Pada Ramadhan dan Idul Fitri, jelas Alghazali, banyak pedagang dan pengusaha katering yang membutuhkan modal usaha. Pelaku usaha yang banyak mengajukan kredit adalah pedagang eceran, pedagang pakaian, pedagang sepatu, dan pengusaha katering.
Pegadaian Wilayah Balikpapan juga mencatat pertumbuhan kredit fidusia sejak awal tahun hingga akhir Mei mencapai 39,46 persen, dengan total penyaluran dana sebesar Rp13,7 miliar atau naik dua kali lipat dibanding periode sama tahun sebelumnya sekitar Rp6,7 miliar.
Menurut Alghazali, kemudahan pengajuan penyaluran kredit dan bunga pinjaman yang relatif lebih murah dibanding dengan bunga pinjaman kredit perbankan, menjadi daya tarik tersendiri bagi para nasabah Pegadaian Balikpapan yang kini telah mencapai 4.000 orang.
"Rate bunga pinjaman hanya 1 persen, ini jelas meringankan nasabah. Selain itu, jaminan pinjaman cukup dengan BPKB, sementara persyaratan administratifnya hanya KTP dan surat izin usaha yang bisa didapatkan di tingkat kelurahan," jelasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Kami tetap optimistis meski pertumbuhan ekonomi memang melambat. UMKM sudah terbukti tangguh dan tetap jalan di saat sektor yang lain mengalami kelesuan," kata Deputi Pemimpin Pegadaian Wilayah Balikpapan Firman Alghazali dihubungi di Balikpapan, Minggu.
Selain itu, jelas Alghazali, Pegadaian juga menerapkan beberapa kebijakan baru yang memudahkan penyaluran kredit, salah satunya dengan menambah outlet penyalur kredit.
Awalnya, Pegadaian Balikpapan hanya melayani penyaluran kredit melalui tiga kantor cabang dengan 30 kantor unit Pegadaian.
"Tapi, sekarang penyaluran kredit UMKM dilayani oleh 11 kantor cabang dengan 61 kantor unit, sehingga areanya diperluas. Tim mikro tidak lagi berada di kantor cabang, tapi juga di kantor area," tambahnya.
Kantor area dalam lingkup Pegadaian adalah outlet yang dibuka langsung di lingkungan masyarakat. Kantor area bisa ada di depan komplek ruko atau langsung hadir di pasar.
Alghazali menambahkan, perubahan kebijakan ini terbukti telah mendongrak pertumbuhan serta penyaluran kredit fidusia selama periode Januari hingga Mei, selain memanfaatkan momentum Ramadhan. Pada April hingga Mei, pertumbuhan kredit fidusia tercatat mencapai 22 persen.
"Pertumbuhan itu cukup signifikan mengingat pertumbuhan normal per bulan biasanya hanya mencapai 5 hingga 8 persen," kata Alghazali.
Pada Ramadhan dan Idul Fitri, jelas Alghazali, banyak pedagang dan pengusaha katering yang membutuhkan modal usaha. Pelaku usaha yang banyak mengajukan kredit adalah pedagang eceran, pedagang pakaian, pedagang sepatu, dan pengusaha katering.
Pegadaian Wilayah Balikpapan juga mencatat pertumbuhan kredit fidusia sejak awal tahun hingga akhir Mei mencapai 39,46 persen, dengan total penyaluran dana sebesar Rp13,7 miliar atau naik dua kali lipat dibanding periode sama tahun sebelumnya sekitar Rp6,7 miliar.
Menurut Alghazali, kemudahan pengajuan penyaluran kredit dan bunga pinjaman yang relatif lebih murah dibanding dengan bunga pinjaman kredit perbankan, menjadi daya tarik tersendiri bagi para nasabah Pegadaian Balikpapan yang kini telah mencapai 4.000 orang.
"Rate bunga pinjaman hanya 1 persen, ini jelas meringankan nasabah. Selain itu, jaminan pinjaman cukup dengan BPKB, sementara persyaratan administratifnya hanya KTP dan surat izin usaha yang bisa didapatkan di tingkat kelurahan," jelasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015