Penajam (ANTARA Kaltim) - Direktur RSUD Penajam Paser Utara, Jense Grace Makisurat mengungkapkan, sampah klinik padat yang hasilkan dari kegiatan perawatan dan pengobatan di rumah sakit milik pemerintah setempat mencapai 25 hingga 30 kilogram per hari.

"Sampah klinik padat dari kegiatan pengobatan dan perawatan baru mencapai 25 sampai 30 kilogram per hari, tapi sampah klinik itu bisa terus bertambah dengan semakin padatnya kegiatan perawatan dan pengobatan yang dilakukan," ungkap Grace Makisurat di Penajam, Jumat.

Sejak awal 2015, kata Grace Makisurat, RSUD Penajam Paser Utara, melakukan pengolahan sampah klinik padat dengan menggunakan "incinerator" medis atau alat pengolahan sampah klinik.

Sampah medis tersebut, kata Grace Makisurat, dibakar hingga 1.000 derajat celsius yang bisa mematikan virus, bakteri maupun kuman.

"Kami tidak pernah membuang sampah klinik, seperti bekas suntikan, plastik bekas infus dan sampah medispadat lainnya ke sembarang tempat. Sampah klinik itu kami bakar di `incinerator` sebelum dibuang ke tempat sampah umum," kata Grace Makisurat.

Selain menangani sampah medis padat tambah dia, RSUD Penajam Paser Utara juga melakukan pengelolaan sampah atau limbah cair melalui proses sterilisasi, sebelum dialirkan ke parit.

"Dalam sehari, produksi limbah cair mencapai 10 meter kubik dan sebelum dialirkan atau dibuang, sudah melalui proses sterilisasi yang hasilnya rutin diperiksakan di laboratorium daerah (labda) Samarinda," ujar Grace Makisurat.

Ia menyatakan, RSUD Penajam Paser Utara memiliki kelengkapan dokumen terkait pengolahan limbah atau sampah klinik dari Kementerian Kesehatan sehingga pengolahan sampah klinik atau limbah padat dan cair yang dilakukan RSUD sudah melalui prosedur sesuai ketentuan.

"Kami telah memiliki dokumen pengolahan limbah itu. Jadi, ada standar operasional prosedur (SOP) untuk pengelolaan sampah atau limbah padat dan cair itu," ungkap Grace Makisurat.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015