Bontang (ANTARA Kaltim) - Komisi Pemilihan Umum Kota Bontang, Kalimantan Timur, menemukan lebih kurang 188 lembar fotokopi KTP dukungan yang diketahui ganda untuk pasangan Neni Moerniaeni-Basri Rase, yang mendaftar sebagai peserta pilkada jalur perseorangan.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bontang, Suardi, ketika dihubungi di Bontang, Rabu, mengatakan lembaganya terus mengebut verifikasi administrasi dokumen surat dukungan dari pasangan Neni-Basri

Saat mendaftar sebagai peserta Pilkada Kota Bontang pada 15 Juni lalu, pasangan Neni-Basri menyerahkan sebanyak 20.090 surat dukungan berupa KTP dari warga sebagai salah satu persyaratan.

Anggota DPR RI Neni Moerniaeni yang menggandeng anggota DPRD Kota Bontang Basri Rase, menjadi satu-satunya calon peserta Pilkada Bontang yang mendaftar melalui jalur independen.

"Dengan temuan dukungan ganda tersebut, selanjutnya kami akan melakukan verifikasi faktual di lapangan untuk 19.902 dukungan KTP yang lolos, dengan mengunjungi alamat masing-masing," kata Suardi.

Apabila pada tahapan pertama verifikasi tidak ditemukan kesalahan, tambah Suardi, KPU akan melanjutkan tahapan berikutnya, yakni meminta pasangan calon perseorangan mendatangkan pendukungnya di satu tempat untuk verifikasi lanjutan.

"Jika hal itu tidak bisa juga, maka kami akan melakukan tahapan ketiga dengan cara menghadirkan pendukung pasangan calon ke sekretariat PPS (panitia pemungutan suara)," jelasnya.

Menurut Suardi, KPU Bontang akan mencoret pasangan Neni-Basri dari daftar peserta, apabila tidak bisa menghadirkan pendukungnya, karena verifikasi administrasi dan faktual harus bertemu langsung dengan warga yang mendukung pasangan calon perseorangan.

Untuk kegiatan verifikasi administrasi dan faktual di lapangan, KPU Kota Bontang mengerahkan sebanyak 84 orang petugas.

"Administrasi dilakukan oleh PPS, untuk melihat apakah KTP yang diajukan ada yang tidak sesuai, atau KTP tersebut milik anggota TNI/Polri, PNS, penyelenggara pemilu, anggota KPU, atau anggota PPS atau PPK. Jika terbukti ada pelanggaran persyaratan, mereka langsung dicoret," ujar Suardi. (*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015