Jakarta (ANTARA News) - Kemenpora menetapkan 37 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Asian Games 2018 Indonesia terdiri dari 29 cabang olahraga berbasis olimpiade dan sisanya non-olimpiade, yaitu berbasis regional dan juga atas usulan Dewan Olimpiade Asia (OCA) serta tuan rumah.
Menurut Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto cabang-cabang olahraga yang diusulkan Indonesia tentu saja berpotensi mendulang medali emas cukup banyak.
"Cabang-cabang olahraga tersebut telah terbagi lokasi venue, pihak yang bertanggung jawab, dan jenis pengerjaan yang harus dilakukan seandainya harus melakukan renovasi," tutur Gatot seperti dikutip dari laman resmi kemenpora.go.id di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan khusus untuk penyebutan penanggung jawab oleh pemerintah atau kementerian, hal tersebut akan dibicarakan internal Kemenpora dengan Kementerian Setneg dan Pemda DKI.
"Mengingat sampai saat ini kawasan GBK di bawah otoritas Setneg dan lokasinya saja ada di DKI Jakarta. Ini harus diputuskan segera supaya dapat dimasukkan di RAPBN atau RAPBD 2016 untuk pelaksanaan anggaran tahun 2016," ujarnya.
Menurutnya, pembahasan untuk penetapan cabang olahraga dan lokasi venue ini cukup efektif untuk memangkas biaya persiapan infrastruktur Asian Games 2016 karena beberapa lokasi venue tertentu sudah tersedia fasilitasnya tanpa harus membangun gedung baru.
"Dan ini sudah sesuai dengan prinsip OCA kepada pemerintah Indonesia agar Asian Games 2018 tetap mengutamakan aspek efisiensi dan efektivitas. Namun, khusus untuk lokasi pembukaan dan penutupan tidak dibahas secara khusus," ucap Gatot yang juga menjabat sebagai Kepala Komunikasi Publik Kemenpora itu.
Ia menambahkan pemerintah Indonesia dan Pemda bersama berbagai pihak terkait diminta untuk segera melakukan perencanaan pembangunan (bagi yang harus merenovasi, renovasi total atau pembangunan baru).
"Dengan koordinasi bersama federasi internasional masing-masing yang ada di Asia, yaitu minimal agar sesuai standar baku internasionalnya," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Menurut Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto cabang-cabang olahraga yang diusulkan Indonesia tentu saja berpotensi mendulang medali emas cukup banyak.
"Cabang-cabang olahraga tersebut telah terbagi lokasi venue, pihak yang bertanggung jawab, dan jenis pengerjaan yang harus dilakukan seandainya harus melakukan renovasi," tutur Gatot seperti dikutip dari laman resmi kemenpora.go.id di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan khusus untuk penyebutan penanggung jawab oleh pemerintah atau kementerian, hal tersebut akan dibicarakan internal Kemenpora dengan Kementerian Setneg dan Pemda DKI.
"Mengingat sampai saat ini kawasan GBK di bawah otoritas Setneg dan lokasinya saja ada di DKI Jakarta. Ini harus diputuskan segera supaya dapat dimasukkan di RAPBN atau RAPBD 2016 untuk pelaksanaan anggaran tahun 2016," ujarnya.
Menurutnya, pembahasan untuk penetapan cabang olahraga dan lokasi venue ini cukup efektif untuk memangkas biaya persiapan infrastruktur Asian Games 2016 karena beberapa lokasi venue tertentu sudah tersedia fasilitasnya tanpa harus membangun gedung baru.
"Dan ini sudah sesuai dengan prinsip OCA kepada pemerintah Indonesia agar Asian Games 2018 tetap mengutamakan aspek efisiensi dan efektivitas. Namun, khusus untuk lokasi pembukaan dan penutupan tidak dibahas secara khusus," ucap Gatot yang juga menjabat sebagai Kepala Komunikasi Publik Kemenpora itu.
Ia menambahkan pemerintah Indonesia dan Pemda bersama berbagai pihak terkait diminta untuk segera melakukan perencanaan pembangunan (bagi yang harus merenovasi, renovasi total atau pembangunan baru).
"Dengan koordinasi bersama federasi internasional masing-masing yang ada di Asia, yaitu minimal agar sesuai standar baku internasionalnya," tuturnya. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015