Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur Ahmad Rosyidi berharap pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal pemutaran kaset pengajian menggunakan pengeras suara di masjid untuk tidak terlalu diperdebatkan di kalangan internal umat Islam.

Achmad Rosyidi ketika dihubungi di Samarinda, Senin, mengatakan umat Muslim sebaiknya lebih berkonsentrasi menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan tetap menjalankan budaya masyarakat setempat yang sudah tercipta selama bertahun-tahun itu.

"Hampir setiap hari, ada masyarakat, organisasi keagamaan, dan pengurus masjid yang mempertanyakan masalah ini. Intinya mereka semua menolak larangan yang diusulkan Wapres itu," katanya.

Menurut ia, pernyataan tersebut mempunyai dua implikasi yang sangat fundamental, yakni akan menghilangkan salah satu budaya ke-Islam-an yang sudah berlangsung secara berkesinambungan dan menggiring masyarakat khususnya nonmuslim yang berpendapat pemutaran kaset pengajian dengan pengeras suara mengganggu kenyamanan umat beragama.

Padahal, fakta di lapangan, keduanya hal itu terbantahkan. Suara pengajian yang hampir diperdengarkan masjid atau musala, terlebih menjelang adzan, tidak ada satu pihak pun baik di internal umat Islam maupun non-Muslim yang mempermasalahkannya.

"Salah satu petinggi umat beragama lain bahkan sudah mengeluarkan pernyataan hal tersebut tidak mengganggu, karena merupakan bentuk toleransi umat beragama," ujar Rosyidi.

Ahmad Rosyidi melihat pemutaran kaset pengajian sebagai bentuk penanda bagi umat Islam untuk mempersiapkan diri sebelum adzan dan shalat, selain ada unsur syiar Islam lainnya.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh dengan masalah ini dan terus melaksanakan budaya itu, karena sebagai bentuk kearifan lokal, terlebih di kampung-kampung.

"Jangan sampai masalah ini menjadi gangguan dalam melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan. Pemerintah juga tidak perlu mengeluarkan pernyataan atau kebijakan yang malah menimbulkan polemik di masyarakat," katanya. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015