Bontang (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kota Bontang, Kalimantan Timur, mencatat jumlah penderita penyakit cacar air atau "varicella simplex" selama triwulan pertama 2015 mencapai 102 orang dengan penderita mulai anak-anak hingga dewasa usia 0-15 tahun.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Bontang Diana Nurhayati saat ditemui di Bontang, Senin, mengatakan para penderita penyakit kulit menular itu tersebar di 15 kelurahan dan tertinggi tercatat di Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Barat, yang mencapai 42 orang.
"Saat ini penderita cacar air paling tinggi terdata dari Puskesmas Bontang Barat sebanyak 42 orang. Penderitanya mulai anak-anak hingga dewasa," katanya.
Ia menjelaskan cacar air adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan infeksi virus "varicella zoster" dan disebarkan melalui udara. Anggapan bahwa orang yang pernah terkena cacar air tubuhnya akan menjadi kebal dari penyakit itu ternyata salah.
"Jenis virus varicella zoster terus berkembang dan kini telah bermetamorfosis menjadi lebih kuat, sehingga orang yang pernah terserang cacar masih bisa terserang kembali dengan jenis virus yang lebih ganas," jelas Diana.
Ia menambahkan penyakit cacar air biasanya menyerang penderita usia 0-15 tahun, dengan gejala cacar air biasa pada umumnya.
Namun, virus yang mengendap di tubuh korban tidak lantas hilang, jika daya tahan berkurang maka bisa membangunkan virus varizella zoster, sehingga cacar air bertransformasi menjadi "herpes zoster" dengan virus yang lebih ganas.
"Cacar air berubah menjadi herpes zoster dan menyerang korban yang pernah terkena cacar air sebelumnya. Herpes zoster merupakan bawaan dari cacar air dan biasanya menyerang usia dewasa. Korban yang pernah terkena cacar air semasa kecilnya, dapat terkena herpes zoster di usia dewasa," tambah Diana.
Menurut ia, komplikasi penyakit ini bisa mengakibatkan kebutaan permanen dan juga menyerang sistem saraf, kendati kasus tersebut masih sangat jarang ditemui.
"Herpes zoster tidak dapat menularkan penyakit ke orang lain, kecuali yang pernah terkena cacar air sebelumnya. Gejala awalnya seperti demam, sakit kepala, nyeri pada bagian perut, dan gatal pada bagian kulit tertentu. Kemudian kulit seperti terbakar, muncul ruam (bintik-bintik) merah di sekitar kulit yang nyeri," jelasnya.
Untuk mencegah penularan penyakit tersebut, Diana mengimbau masyarakat selalu menerapkan pola hidup sehat, menjaga tubuh agar tetap dalam kondisi fit dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan berolahraga, serta rutin mencuci tangan usai melakukan aktifitas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Bontang Diana Nurhayati saat ditemui di Bontang, Senin, mengatakan para penderita penyakit kulit menular itu tersebar di 15 kelurahan dan tertinggi tercatat di Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Barat, yang mencapai 42 orang.
"Saat ini penderita cacar air paling tinggi terdata dari Puskesmas Bontang Barat sebanyak 42 orang. Penderitanya mulai anak-anak hingga dewasa," katanya.
Ia menjelaskan cacar air adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan infeksi virus "varicella zoster" dan disebarkan melalui udara. Anggapan bahwa orang yang pernah terkena cacar air tubuhnya akan menjadi kebal dari penyakit itu ternyata salah.
"Jenis virus varicella zoster terus berkembang dan kini telah bermetamorfosis menjadi lebih kuat, sehingga orang yang pernah terserang cacar masih bisa terserang kembali dengan jenis virus yang lebih ganas," jelas Diana.
Ia menambahkan penyakit cacar air biasanya menyerang penderita usia 0-15 tahun, dengan gejala cacar air biasa pada umumnya.
Namun, virus yang mengendap di tubuh korban tidak lantas hilang, jika daya tahan berkurang maka bisa membangunkan virus varizella zoster, sehingga cacar air bertransformasi menjadi "herpes zoster" dengan virus yang lebih ganas.
"Cacar air berubah menjadi herpes zoster dan menyerang korban yang pernah terkena cacar air sebelumnya. Herpes zoster merupakan bawaan dari cacar air dan biasanya menyerang usia dewasa. Korban yang pernah terkena cacar air semasa kecilnya, dapat terkena herpes zoster di usia dewasa," tambah Diana.
Menurut ia, komplikasi penyakit ini bisa mengakibatkan kebutaan permanen dan juga menyerang sistem saraf, kendati kasus tersebut masih sangat jarang ditemui.
"Herpes zoster tidak dapat menularkan penyakit ke orang lain, kecuali yang pernah terkena cacar air sebelumnya. Gejala awalnya seperti demam, sakit kepala, nyeri pada bagian perut, dan gatal pada bagian kulit tertentu. Kemudian kulit seperti terbakar, muncul ruam (bintik-bintik) merah di sekitar kulit yang nyeri," jelasnya.
Untuk mencegah penularan penyakit tersebut, Diana mengimbau masyarakat selalu menerapkan pola hidup sehat, menjaga tubuh agar tetap dalam kondisi fit dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan berolahraga, serta rutin mencuci tangan usai melakukan aktifitas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015