Samarinda (ANTARA Kaltim) - Ketua Dewan Pendidikan Kalimantan Timur Encik Widyani mengajak sekolah menyiapkan ruang perpustakaan karena masih banyak sekolah yang belum memiliki perpustakaan.

"Saya turut prihatin dengan kondisi sekolah kita karena masih ada sekitar 70 persen yang belum memiliki perpustakaan sekolah, padahal perpustakaan sekolah sangat penting sebagai pengayaan dan referensi peserta didik dan tenaga kependidikan," kata Encik di Samarinda, Jumat.

Jumlah sekolah yang belum memiliki ruang perpustakaan yang mencapai kisaran 70 persen itu adalah, dari 2.574 jumlah sekolah mulai SD, SMP, SMA, dan SMK di Kaltim, baru ada 706 sekolah yang memiliki perpustakaan sekolah, selebihnya yang 1.868 sekolah belum punya perpustakaan sekolah.

Sedangkan untuk sekolah berbasis agama seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsnawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA), kondisinya juga tidak jauh berbeda dengan perpustakaan SD, SMP, SMA, SMK.

Dari 3.135 jumlah MI, MTs, dan MA di Kaltim, baru terdapat 1.003 madrasah yang memiliki sekolah, selebihnya yang sebanyak 2.127 madrasah belum ada perpustakaannya. Jumlah ini merupakan data yang diperoleh dari Badan Perpustakaan Provinsi Kaltim.

Kondisi ini merupakan hal yang ironi, karena keberadaan perpustakaan sekolah penting sebagai pengayaan siswa maupun guru dalam mendukung proses belajar dan mengajar, sehingga pengetahuan siswa dapat lebih luas dan lebih cerdas, baik dari hasil membaca buku maupun layanan internet di perpustakaan sekolah.

Menurut mantan anggota DPRD Kaltim ini, keberadaan ruang perpustakaan merupakan sarana yang wajib dipenuhi tiap satuan pendidikan, karena berdasarkan Permendiknas Nomor 24/2007 tentang standar sarana dan prasarana sekolah, sudah mengatur tentang keharusan sekolah menyediakan ruang perpustakaan.

Kehadiran perpustakaan sekolah dipercaya mampu menambah siswa rajin membaca dan cinta terhadap buku, karena isi perpustakaan sekolah bukan melulu buku teks atau buku pelajaran sekolah, tetapi berisi tentang buku-buku pengayaan siswa sesuai dengan jenjang pendidikannya.

Misalnya untuk buku di Perpustakaan SD, maka buku yang disiapkan selain buku pelajaran, tentu buku terkait cerita rakyat, dongeng, hobi, dan kebutuhan anak seusia SD.

"Perpustakaan sekolah juga sebaiknya disediakan buku memasak dan yang disukai ibu-ibu karena banyak kaum ibu yang menunggu anaknya di sekolah. Sambil menunggu anak pulang, ibu-ibu bisa menunggu di perpustakaan sambil membaca karena semua orang sadar bahwa buku adalah jendela dunia yang pasti mampu menambah wawasan," kata Encik lagi. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015