Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur salut dengan program pelatihan untuk pengurus Pos Pelayanan Teknologi yang dilakukan Kabupaten Paser dan berharap kegiatan serupa dilakukan daerah lain, untuk kemudian hasil kegiatannya dirangkum dalam sebuah buku.

"Apa yang telah dilakukan oleh BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa) Paser ini cukup bagus, karena melalui pelatihan dapat meningkatkan kapasitas pengurus Posyantek di masing-masing kecamatan," kata Kepala BPMPD Provinsi Kaltim Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Selasa.

Hal itu diungkapkan Jauhar saat rapat koordinasi persiapan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) III Kaltim 2015 yang dipercayakan kepada Kabupaten Kutai Timur sebagai tuan rumah. Rapat tersebut dihadiri pihak terkait dari kabupaten/kota se-Kaltim.

Ia menjelaskan pelatihan manajemen pengelolaan Posyantek itu bertujuan agar pengurusnya mampu menjalankan tugas dan fungsinya, terutama dalam memberikan pelayanan teknologi kepada masyarakat, sehingga terwujud penyebaran teknologi tepat guna kepada masyarakat.

Hal yang perlu disadari, lanjut Jauhar, bahwa teknologi merupakan salah satu pendorong perubahan ekonomi dan budaya masyarakat, sehingga proses alih teknologi dari Posyantek kepada masyarakat merupakan hal yang harus dilakukan.

Dalam pengelolaan pengurus Posyantek, tambahnya, selain mendapat penyuluhan maupun informasi mengenai teknologi hasil inovasi, masyarakat juga bisa memanfaatkan teknologi terapan yang ada di Posyantek.

Dengan demikian, antara Posyantek dan masyarakat pengguna akan sama-sama diuntungkan karena bisa dikerjasamakan dengan pola sewa alat.

Menurut Jauhar, pendayagunaan teknologi tepat guna secara optimal akan dapat terwujud, apabila ada alih teknologi dari pencipta kepada masyarakat pengguna. Namun, harus disadari bahwa hingga kini alih teknologi ke masyarakat masih minim.

"Untuk itu, perlu dibuka akses informasi pemanfaatan teknologi oleh masyarakat terhadap Posyantek, sehingga kedua pihak ini perlu sama-sama mendapat pelatihan, baik pelatihan untuk pengurus Posyantek maupun untuk masyarakat petani dan pelaku UMKM," ujarnya.

Dalam hal ini, salah satu contoh yang dilakukan oleh Kabupaten Paser merupakan hal yang benar, yakni melakukan pelatihan untuk pengurus Posyantek dan pelaku UMKM, sehingga masing-masing pihak memahami peran dan fungsinya.

Pelatihan yang telah dilakukan oleh Pemkab Paser dengan pembiayaan APBD tersebut, melibatkan 60 orang dari 10 kecamatan yang ada di daerah setempat. yakni masing-masing kecamatan diwakili empat pengurus Posyantek dan dua pelaku UMKM. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015