Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas petani kakao atau cokelat di Kabupaten Mahakam Ulu, agar dapat meningkatkan produksi dan produktivitasnya seiring tingginya permintaan kakao dari luar daerah.

"Permintaan kakao pada tingkat petani di Mahakam Ulu mencapai 40 ton pertahun, tetapi petani kakao Mahakam Ulu baru mampu mencukupi 20 ton pertahun," kata Kepala Bidang Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha Badan Pembangunan Perbatasan Daerah (BPPD) Kaltim Husaini di Samarinda, Selasa.

Berdasarkan hal itu, lanjut dia, pihaknya yang menangani perekonomian di kawasan perbatasan dan daerah terluar terus melakukan berbagai cara, agar roda perekonomian di kawasan tersebut cepat meningkat dan masyarakatnya lebih sejahtera.

Pelatihan yang dilakukan BPPD Kaltim bukan hanya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kakao, tetapi juga melakukan pelatihan pengolahan karena kakao dapat diolah menjadi berbagai produk turunan makanan ringan yang memiliki nilai jual tinggi.

Rencananya, pelatihan dilaksanakan pada pertengahan Juni mendatang di Desa Long Luwuk, Mahakam Ulu, dan BPPD akan mendatangkan narasumber dari Jember, Jawa Timur, salah satu daerah yang dikenal sebagai penghasil kakao.

Sebelumnya, lanjut Husaini, pihaknya juga telah melakukan pelatihan kepada warga setempat, bahkan tahun lalu dia membawa 12 orang petani kakao dari beberapa kecamatan di Mahakam Ulu untuk melihat langsung perkebunan dan pengolahan kakao di Kabupaten Jember.

Sebanyak 12 petani yang dibawa ke Jember tersebut, kini sudah lebih mampu dalam mengolah kakao dan perkebunannya, sehingga mereka juga akan turut membantu narasumber dari Jember dalam pelatihan nanti.

Husaini berharap pelatihan dan penyuluhan itu mampu menambah pengetahuan pelaku UMKM dalam mengola panganan dari kakao, kemudian petani mengetahui teknik berkebun dengan baik, sehingga dapat menghasilkan produksi kakao berkualitas tinggi.

Menurutnya, di antara keunggulan produksi kakao di Mahakam Ulu adalah tanamannya tidak menggunakan pupuk kimia dan tanahnya masih sangat subur. Keunggulan inilah yang akan dioptimalkan agar produksi kakao dapat terus meningkat dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

Dia mengatakan Kabupaten Mahakam Ulu yang berada di ujung pedalaman Sungai Mahakam, menjadi tempat ideal dalam beberapa komoditas perkebunan seperti kopi, karet dan kakao. Bahkan kualitas kakao di beberapa kecamatan di daerah otonom baru ini memiliki kualitas terbaik di Kalimantan Timur.

Daerah itu memiliki potensi pengembangan besar mengingat lahan yang tersedia masih luas, kemudian kualitas kakao yang dihasilkan juga baik karena dukungan kondisi tanah dan letak geografisnya yang mendukung. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015